Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PWNU Jateng Bantah PCNU Kota Semarang Dukung Prabowo-Gibran

Kompas.com - 22/01/2024, 13:56 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Dukungan Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang, Hanief Ismail agar warga nahdliyin memilih pasangan capres nomor urut 2 Prabowo-Gibran menjjadi perbincangan.

Arahan tersebut Hanief katakan di sela acara Sarasehan Kyai Aswaja Kota Semarang bertajuk "2 Kata SA'MINA WA ATHA'NA" Untuk Indonesia Maju, Minggu (21/1/2024) malam.

Menanggapi hal itu, Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah (Jateng) Muzammil mengatakan, setiap ormas atau lembaga tidak memiliki hak suara dalam pemilu.

Baca juga: PCNU Kota Semarang Beri Arahan Pilih Prabowo-Gibran

"Yang punya hak suara kan setiap warga negara yang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan," jelasnya saat dikonfirmasi, Senin (22/1/2024).

Untuk itu, dia meminta agar masyarakat dapat membedakan antara institusi organisasi dengan status sebagai bagian dari warga negara.

"Kalau ada pertemuan atau pernyataan dukungan atau konsultasi tentang hak pilih, bukan dalam kapasitas pengurus melainkan atas nama sebagai bagian dari warga negara yang mempunyai hak politik," ujar dia.

Dia menjelaskan, ulama merupakan bagian dari ulul amri yang banyak dimintai pendapatnya oleh umat, termasuk dalam hal politik.

"Jadi kalau ada umat yang bertanya kepada pemimpinnya itu biasa dalam pandangan NU," imbuh Muzzammil.

Untuk itu, dia membantah jika Rais Syuriyah PCNU Kota Semarang Hanief memberikan arahan dukungan kepada salah satu pasangan capres.

"Sebagai bagian dari warga negara yang memiliki hak pilih," ucap dia.

Apalagi, lanjutnya, tidak ada pernyataan resmi atas nama NU dari Rais Syuriyah PCNU Kota Semarang.

"Tidak ada pernyataan resmi atas nama NU," imbuh Muzammil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com