Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cawapres Paparkan Strategi agar Desa Tak Kehilangan SDM Potensial

Kompas.com - 21/01/2024, 23:41 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu isu yang disinggung dalam debat cawapres pada Minggu (21/1/2024) adalah soal desa yang kehilangan sumber daya manusia (SDM) potensialnya.

Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar mengatakan, untuk mengatasi masalah itu, pihaknya akan menyiapkan anggaran Rp 5 miliar per desa untuk memperbaiki infrastruktur.

Seiring dengan itu, ia berharap pembangunan sarana prasarana tumbuh; wirausaha, pertanian dan peternakan juga berkembang; yang mana nantinya akan berdampak pada ekonomi desa.

"Sehingga masyarakat tidak lagi tertarik menjadi urbanisasi, tapi cukup kembali ke desa membangun desa untuk pembangunan bangsa," ujarnya di Jakarta Convention Center, Minggu malam.

Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menyorot soal menumbuhkan sense of belonging atau rasa memiliki dari masyarakat desa.

Ia menceritakan, dirinya pernah mengunjungi sebuah desa wisata di Mojokerto, Jawa Timur, yang mendapat penghargaan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

"Desa wisata dibangun dengan crowd funding, jadi masyarakat desa punya saham di destinasi wisata tadi. Jadi ini salah satu contoh yang baik, cara bagaimana agar masyarakat desa tidak meninggalkan desa atau mencari pekerjaan di kota," ucapnya.

Baca juga: Debat Cawapres, Cak Imin dan Mahfud Singgung 2.500 Tambang Ilegal di RI

Sementara itu, cawapres nomor urut 3 Mahfud MD menuturkan, pihaknya mempunyai sederet program untuk mengatasi permasalahan di atas.

Program-program itu yakni 1000 embung, desa mandiri (mandiri energi dan pangan), serta pembangunan irigasi. Ia lantas mencontohkan Desa Panggungharjo di Kabupaten Bantul.

"Di Daerah Istimewa Yogyakarta ada satu daerah, Panggungharjo namanya, Desa Panggungharjo itu dikenal sangat maju koperasinya, jalan irigasinya, UMKM-nya jalan, dikelola oleh desa itu dengan baik," ungkapnya.

Terkait dengan isu yang dibahas, dosen Sosiologi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Drajat Tri Kartono, memberikan pandangannya.

Dia menilai, desa kehilangan sumber daya manusia potensial karena adanya faktor pendorong, salah satunya tidak ada kegiatan yang bisa dilakukan.

Baca juga: Mengenal Konsep Tri Tangtu Sunda yang Disebut Mahfud Saat Debat Cawapres


Hal ini dimulai ketika Revolusi Hijau digencarkan di masa Orde Baru. Saat itu, masyarakat desa dikenalkan dengan modernitas, khususnya teknologi.

Namun akibatnya, kegiatan-kegiatan tradisional yang berhubungan dengan usaha desa pertanian, terpangkas.

Hal ini menjadi faktor pendorong yang membuat masyarakat desa hijrah ke kota. Mereka memandang, di kota banyak lapangan kerja.

"Dengan bekerja kasar saja, misalnya buruh, pembantu, pengamen, langsung dapat cash (uang tunai) hari itu juga," tuturnya saat dihubungi Kompas.com.

Menurut Drajat, agar SDM potensial bisa bertahan di desa, perlu adanya intervensi dari pemerintah, salah satunya dengan kucuran insentif.

Nantinya, warga desa dapat bersama-sama mengelola insentif itu untuk pembangunan desa.

Baca juga: Mengenal Desa Ketapanrame Mojokerto yang Disebut Gibran Saat Debat Cawapres

Halaman:


Terkini Lainnya

Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Regional
Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Regional
Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Regional
Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Regional
Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Regional
Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Regional
Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Regional
Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Regional
Hari Pertama PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang, Belum Ada yang Daftar

Hari Pertama PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang, Belum Ada yang Daftar

Regional
Pemprov Sumbar Siapkan 6 Titik Nobar Timnas lewat Videotron

Pemprov Sumbar Siapkan 6 Titik Nobar Timnas lewat Videotron

Regional
PSI dan PBB Beri Sinyal Kuat Dukung Andra Soni pada Pilkada Banten 2024

PSI dan PBB Beri Sinyal Kuat Dukung Andra Soni pada Pilkada Banten 2024

Regional
Vonny Francis, Perempuan Pertama yang Menyatakan Diri Maju Pilkada Sikka

Vonny Francis, Perempuan Pertama yang Menyatakan Diri Maju Pilkada Sikka

Regional
Di Sumbawa, Jokowi Ungkap Penyebab Turunnya Harga Jagung

Di Sumbawa, Jokowi Ungkap Penyebab Turunnya Harga Jagung

Regional
Pembangunan 'Sheet Pile' di Kawasan Rawan Rob Semarang Capai 70 Persen

Pembangunan "Sheet Pile" di Kawasan Rawan Rob Semarang Capai 70 Persen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com