Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Petani Bawang Merah di Brebes Serbu Pupuk Nonsubsidi Diskon

Kompas.com - 11/01/2024, 14:28 WIB
Tresno Setiadi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BREBES, KOMPAS.com - Ribuan petani bawang merah di Kabupaten Brebes antusias memburu diskon pupuk nonsubsidi di Gudang Unit III Pupuk, Desa Cimohong, Kecamatan Bulakamba, Brebes, Jawa Tengah, Kamis (11/1/2024).

Mereka mengantre untuk mendapatkan pupuk nonsubsidi yang jauh lebih murah dibanding harga aslinya. Dua pupuk nonsubsidi yang mendapatkan diskon yakni urea dan NPK.

Harga normal 25 kg pupuk urea dan NPK Rp 450.000. Setelah mendapat diskon, petani hanya membayar Rp 270.000.

Baca juga: Polisi di NTB Gagalkan Penyelundupan 12 Ton Pupuk Bersubsidi Antarpulau

Wardoyo (57), petani bawang merah asal Desa Cimohong, Kecamatan Bulakamba, mengaku mengantre sejak pagi demi mendapat pupuk murah.

"Tadi beli pupuk Phoska Plus (NPK) dan Nitrea (Urea) buat tanaman bawang merah biar lebih subur," kata Wardoyo kepada Kompas.com, di lokasi, Kamis (11/1/2024).

Wardoyo ikut mengantre membeli karena dia baru selesai tanam bawang merah.

"Baru nanam sekarang. Kalau biasanya saya beli yang satu karung itu 50 kg," kata Wardoyo.

Hal senada disampaikan petani bawang merah lainnya, Nurohim. Petani bawang merah asal Desa Krakahan, Kecamatan Tanjung, itu juga mengantre untuk mendapatkan diskon dua pupuk nonsubsidi tersebut.

"Dibanding dengan harga normal, murah di sini," jelasnya.

Direktur Keuangan dan Umum PT Pupuk Sriwidjaja Palembang,\ Saifullah Lasindrang menyampaikan, selain menyediakan pupuk bersubsidi kepada petani, pihaknya juga menjamin ketersediaan pupuk nonsubsidi.

"Pemerintah melalui Pupuk Indonesia memastikan ketersediaan pupuk di seluruh Indonesia, baik itu pupuk bersubsidi maupun nonsubsidi. Pemerintah membantu memperoleh pupuk dengan mudah guna mendukung program percepatan musim tanam pada awal tahun 2024," kata Saifullah.

Dalam gebyar diskon pupuk nonsubsidi ini, pihaknya menyediakan 5.000 paket untuk petani di Brebes.

Untuk menjaga ketersediaan pupuk gebyar diskon digelar di berbagai kabupaten atau kota selama Januari sampai dengan Februari 2024.

"Gebyar Diskon Pupuk 2024 diselenggarakan bekerjasama dengan pemerintah, di berbagai kabupaten atau kota selama bulan Januari hingga Februari 2024. Ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan pupuk petani serta memberikan kemudahan bagi petani untuk memperoleh pupuk di musim tanam ini," ucap Saifullah.

Baca juga: Kampanye di Brebes, Ganjar Dengar Curhat Petani Kesulitan Dapat Pupuk Subsidi

Hingga 31 Desember 2023, ketersediaan pupuk bersubsidi dan pupuk nonsubsidi tercatat sebesar 1.744.302 ton atau setara 236 persen dari ketentuan minimum stok yang ditetapkan Pemerintah.

Adapun angka stok ini terdiri dari pupuk bersubsidi sebesar 1.215.280 ton dan pupuk nonsubsidi sebesar 529.022 ton.

Ditambahkan, Pupuk Indonesia menjalankan program gebyar diskon pupuk sesuai dorongan pemerintah agar petani bisa menikmati pupuk nonsubsidi dengan harga terjangkau serta membantu meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani.

"Semoga program ini dapat mendorong petani untuk menanam lebih awal sehingga kesuksesan musim tanam awal tahun ini bisa kita tuai bersama saat panen bulan April nanti,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selundupkan 6 WN China ke Australia, 7 Orang Jadi Tersangka

Selundupkan 6 WN China ke Australia, 7 Orang Jadi Tersangka

Regional
Viral Ajak YouTuber Korsel ke Hotel, ASN Kemenhub Polisikan Sebuah Akun Facebook

Viral Ajak YouTuber Korsel ke Hotel, ASN Kemenhub Polisikan Sebuah Akun Facebook

Regional
Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Regional
Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Regional
Petualangan 'Geng Koboi' di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Petualangan "Geng Koboi" di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Regional
Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Regional
6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

Regional
Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Regional
Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Regional
Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Regional
Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Regional
Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Regional
KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

Regional
Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com