Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sebut Ada 1,4 Juta Ton Cadangan Pangan hingga Akhir 2023

Kompas.com - 27/12/2023, 14:51 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Khairina

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memastikan stok cadangan pangan nasional masih cukup aman sampai tutup tahun 2023.

Presiden menyebut, terdapat 1,4 juta ton cadangan pangan nasional yang tersedia sebelum masuk tahun 2024.

"Biasanya kan hanya 800 (ribu ton), 1,2 (juta ton) ini sudah 1,4 (juta ton)," kata Jokowi saat mengunjungi Pasar Rogojampi Banyuwangi, Rabu (27/12/2023).

Baca juga: Momen Warga Banyuwangi Salah Sebut Ibu Kota Negara Baru Bernama Jokowi di Depan Presiden

Meski dipastikan aman, namun stok cadangan pangan nasional tersebut masih ada tambahan.

"Ini akan ketambahan lagi, ada yang masuk lagi, tapi sampai akhir tahun 1,4 juta (ton)," ujar Jokowi.

Tak hanya memastikan cadangan pangan aman. Di Pasar Rogojampi Banyuwangi, Jokowi juga mengecek harga sejumlah kebutuhan pokok.

Presiden langsung mendatangi sejumlah kios dan berdialog langsung kepada para pedagang terkait kondisi harga. Mulai harga cabai, bawang merah, hingga beras.

Baca juga: Serahkan BLT El Nino di Banyuwangi, Jokowi Sebut untuk Menutupi Kenaikan Harga

Siti, salah satu pedagang yang dihampiri oleh Presiden menyampaikan bahwa Presiden bertanya kepada dirinya mengenai harga jual cabai.

“Harga cabai kecil Rp 75 ribu, cabai besar Rp 50 ribu,” kata Siti.

Siti pun menyampaikan bahwa harga tersebut telah mengalami penurunan dibandingkan dengan sebelumnya yang bisa mencapai hingga Rp 100 ribu perkilogramnya.

"Semoga bisa turun lagi harga-harga kebutuhan pokok,” ucapnya.

Sementara itu, Nina, penjual sembako menyampaikan Presiden turut mengecek mengenai harga beras serta stok beras stabilisasi pasokan harga pasar (SPHP) dari Bulog.

“(Presiden bertanya) Stoknya berjalan lancar? Pengirimannya lancar? Lancar alhamdulillah enggak pake telat buat masyarakat,” terang Nina.

Meskipun begitu, menurut Nina, harga komoditas beras saat ini tergolong meningkat. Namun, dirinya menilai adanya beras SPHP dari Bulog dapat membantu masyarakat menghadapi kenaikan harga.

“Kalau beras sekarang agak naik sedikit, tapi ada bantuan beras dari Bulog ini. Terbantu sama ini,” terang Nina.

Dalam kunjungan kerja tersebut, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com