Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Orangutan Korban Perdagangan Satwa Liar Direpatriasi dari Thailand ke Jambi

Kompas.com - 22/12/2023, 22:44 WIB
Suwandi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com - Sebanyak tiga orangutan korban perdagangan satwa diterbangkan dari Thailand untuk dilepasliarkan di Jambi.

Sebelum akhirnya dirilis ke alam liar, tiga orangutan akan dilakukan rehabilitasi dan sekolah di Santuari Danau Alo, Tanjung Jabung (Tanjab Barat).

Tiga orangutan tersebut adalah Nobita (7) jantan, Shisuka (7) betina, dan Bryant (4) jantan.

Baca juga: BKSDA Kalbar Pastikan Cuplikan Orangutan Melawan Ekskavator adalah Video Lama

"Repatriasi 3 orangutan sitaan dari Thailand ini merupakan keberhasilan dalam penyelamatan satwa liar dilindungi," kata Kepala Balai BKSDA Jambi, Donal Hutasoit saat rilis di Terminal Kargo Bandara Sultan Thaha Jambi, Jumat (22/12/2023).

Donal mengungkapkan, repatriasi orangutan menjadi bagian komitmen bersama antara Pemerintah Indonesia dan Thailand untuk memerangi perdagangan satwa liar.

Sebelum dilakukan tindakan repatriasi, penegakan tindak pidana penyelundupan oleh Polisi Penanggulangan Kejahatan Sumber Daya Alam dan Lingkungan (Natural Resources and Environmental Crimes Division) Thailand di Bangkok berlangsung sejak 2016.

Baca juga: Mengenal Jamie dan Joy, Orangutan yang Hendak Dijual ke Luar Negeri

"Ini sudah lima kali kita lakukan repatriasi orangutan dari Thailand. Totalnya ada 71 individu sejak 2006 lalu," kata Donal.

Sedangkan khusus di Jambi repatriasi dari Thailand ini menjadi yang kedua setelah pada tahun 2020, dua individu orangutan bernama Ung Aing dan Natalee yang saat ini telah berhasil dilepasliarkan di Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT).

Donal merinci, KLHK bersama mitra kerja sama konservasi Orangutan Sumatera Frankfurt Zoological Society (FZS) sejak tahun 2003, telah melepasliarkan 204 individu orangutan. Terdiri dari 98 betina dan 106 jantan serta terpantau 21 individu telah lahir di Bukit Tigapuluh.

Sementara itu, Manager Sumatera Orangutan Conservation Project Frankfurt Zoological Society (FZS), Andani menuturkan, sebelum dilakukan repatriasi orangutan telah menjalani pemeriksaan medis, agar tidak membawa penyakit seperti hepatitis A dan B, HIV/AIDS dan tuberkolosis.

Ketika baru datang kondisi orangutan sedikit mengalami stres. Pantauan Kompas.com saat dilepaskan dari kandang kecil (kargo) ke kandang besar di FZS, kondisi Bryant tidak mau keluar kandang. Berbeda dengan Nobita dan Shisuka yang langsung aktif bergerak.

Namun setelah beberapa menit di kandang rehabilitasi, Bryant sudah mau makan.

"Bahkan dia sudah aktif manjat dan gelantungan di dalam kandang," kata Andani.

Perubahan pola makan orangutan dari awalnya mie ke buah dan sayur terkadang membuatnya diare. Pasalnya ketika ditangani FZS, orangutan harus diajari untuk memakan buah-buahan dan sayuran.

Untuk mengembalikan orangutan ke alam liar membutuhkan proses yang panjang dan waktu lama yakni sekitar 3-5 tahun.

"Kita memang harus mengembalikan naluri orangutan dalam berburu makanan, membuat sarang dan kehidupan alam liar, agar ketika dilepaskan dia dapat bertahan," kata Andani.

Menurut Andani TNBT masih sangat layak untuk melepasliarkan orangutan. Buktinya setelah ada pelepasan di kawasan itu, sudah lahir 21 individu baru.

Terkait ancaman pembukaan hutan di kawasan penyangga TNBT, Andani mengaku khawatir dapat mengganggu orangutan dan berpotensi memunculkan konflik manusia dan satwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Regional
Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Regional
Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com