NAGEKEO, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), sedang berupaya menangani warga yang menetap di daerah rawan terjadi pergerakan tanah.
Berdasarkan hasil temuan Badan Geologi Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Geologi Gerakan Tanah (PGAMBGT) Nusa Tenggara, wilayah selatan Kabupaten Nagekeo merupakan daerah dengan titik kerawanan tinggi.
Wilayah selatan itu meliputi daerah Pusu, Kecamatan Mauponggo, Ngera di Kecamatan Keo Tengah dan sebagian wilayah Kecamatan Nangaroro. Pusu merupakan daerah paling banyak titik pergerakan tanah.
Baca juga: Wilayah Selatan Kabupaten Nagekeo NTT Rawan Pergerakan Tanah
Faktor penyebab pergerakan tanah akibat curah hujan tinggi, bebatuan yang lapuk, dan kemiringan lereng ekstrem.
Kepala Pelaksana BPBD Nagekeo, Agustinus Pone mengatakan, pemerintah telah berupaya memperkuat mitigasi bencana dengan dibentuknya tim siaga desa di wilayah rawan bencana.
Baca juga: Jokowi Minta Bupati Nagekeo Selesaikan Masalah Rekening Penerima BLT El Nino
Tim bertugas untuk mengelola risiko bencana secara mandiri di desa atau di daerah rawan bencana lainnya dengan penyusunan rencana aksi penanggulangan dan pengurangan risiko bencana.
“Kita tidak mau pengalaman sebelumnya membawa korban lebih banyak pada masa akan datang,” ujar Agustinus dalam keterangannya, Jumat (22/12/2023).
Agustinus menambahkan, pihaknya tengah berkoordinasi dengan Dinas Transmigrasi dan Ketenagakerjaan (Transnaker) Nagekeo untuk melakukan pendataan bagi warga yang berisiko terkena bencana.
Selanjutnya, mereka akan ditawarkan ke daerah transmigrasi dengan fasilitas perumahan yang sudah dibangun pemerintah di Ikiseo, Desa Kotakeo 1, Kecamatan Nangaroro.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.