BANDUNG, KOMPAS.com - Sebanyak 1309 personel gabungan dari TNI-Polri dikerahkan untuk mengamankan Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Wakapolresta Bandung AKBP Imron Ermawan mengatakan jumlah tersebut terdiri dari 815 anggota Polri dan 494 personel gabungan dari Lanud Sulaiman, Kodim 0624 serta instansi lainnya.
Nantinya, para personel tersebut akan disiapkan di 53 lokasi yang tersebar di Kabupaten Bandung.
"Pengamanan Nataru tahun ini, kita siapkan personel gabungan, nantinya kita juga akan siapkan 20 Pos, terdiri dari Pos Pam Pelayanan dan Pos Pam yang tersebar di beberapa titik," katanya ditemui usai memimpin apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat Lilin Lodaya 2023, di Dome Balerame, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (21/12/2023).
Baca juga: 1.500 Personel Gabungan Amankan Nataru di Makassar, 20 Gereja Dijaga Ketat
Tak hanya sudah menyiapkan pos pam dan pos pelayanan saja. Beberapa titik rawan kemacetan yang ada di wilayah Kabupaten Bandung pun sudah diantisipasi.
"Titik kerawanan sudah kita petakan dan sudah melaksanakan Rakor Pam. Pertama di daerah Nagreg, Cileunyi, Sadu, Ciwidey, Solokan Jeruk, Pangalengan, Bojongsoang, dan beberapa titik lainnya," ujar dia.
Selain titik kemacetan, antisipasi terkait terorisme dan bencana alam pun dipersiapkan.
"Semua tempat wajib kita antisipasi. Karena yang namanya kerawanan yah. Tapi paling tidak pertama itu kemacetan, antisipasi terorisme, kemudian antisipasi semoga tidak terjadi, yaitu bencana alam," ungkapnya.
Selain difungsikan untuk memantau situasi, pos pengamanan yang ada di 53 titik tersebut juga difungsikan untuk mengantisipasi adanya konvoi gang motor pada malam tahun baru.
"Tentunya kita sudah menempatkan pos di beberapa tempat. Kalaupun ada konvoi geng motor, tentunya langkah pertama kita akan melakukan persuasif," kata Imron.
Baca juga: 22.760 Personel Gabungan Diterjunkan Amankan 117.000 TPS di Jateng
Upaya persuasif hingga tindakan tegas, kata Imron, akan dilakukan guna menjaga konduktivitas Nataru 2023.
"Yaitu agar bubar, supaya tidak mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat. Jadi pasti akan kita bubarkan. Tidak ada. Tidak ada yang namanya konvoi-konvoi geng motor sebagainya. Kalau ada, nanti kita sikat," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.