Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadiri Deklarasi Dukungan Petani Bawang di Brebes, Kaesang: Titip Mas Gibran "Nggih"

Kompas.com - 20/12/2023, 19:05 WIB
Tresno Setiadi,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

BREBES, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menghadiri deklarasi relawan pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Desa Klampok, Wanasari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Rabu (20/12/2023).

Ribuan warga Brebes yang mayoritas petani dan pedagang bawang merah hadir dalam deklarasi yang digelar Relawan Prabowo Gibran atau ProGib Brebes.

Dalam kesempatan itu, putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu berpesan agar warga tidak sungkan berangkat ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 14 Februari 2024 mendatang.

Baca juga: Kaesang Akan Rampas Aset Kader PSI yang Korupsi

"Pokoe ojo lali teko ning TPS (pokoknya jangan lupa datang di TPS) 14 Februari 2024. Pokoe kudu menang (pokoknya harus menang)," kata Kaesang dalam sambutannya.

Kaesang dalam kesempatan itu juga mengenalkan diri sebagai adiknya Gibran Rakabuming Raka.

"Titip Mas Gibran nggih (ya), maturnuwun sanget (terima kasih sekali)," ucap Kaesang dalam bahasa Jawa.

Usai sambutan, Kaesang langsung turun dari panggung dan bertolak kembali ke Jakarta. Sambutan Kaesang tergolong singkat dan tidak sampai meladeni pertanyaan wartawan.

Seperti sebelumnya Kaesang juga mengutarakan hal yang sama memperkenalkan diri dan mengingatkan warga agar datang ke TPS.

Seperti saat pagi harinya Kaesang menghadiri pertemuan dengan ribuan kader PSI di Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Rabu (20/12/2023).

Usai dari Paguyangan, Kaesang melanjutkan safari politiknya ke Kota Tegal sebelum ke Klampok, Brebes menghadiri deklarasi ProGib.

Ketua Relawan Progib Brebes, Beni Santoso menjelaskan, petani dan pedagang bawang merah Brebes sepakat kompak mendukung paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran.

Paslon tersebut diharapkan meneruskan program Jokowi dalam bidang pertanian. Petani dan pedagang bawang merah menilai, selama ini program Presiden Jokowi sudah cukup baik untuk kemajuan produksi pertanian.

"Petani dan pedagang bawang merah Brebes kompak mendukung paslon 02 dan bergabung dengan relawan ProGib. Diharapkan Prabowo- Gibran apabila jadi bisa melanjutkan program Pak Jokowi," kata Beni.

Beni selaku petani dan pedagang bawang merah asal Brebes menambahkan, ada beberapa hal yang selama ini dikeluhkan petani. Salah satunya soal program Kartu Tani.

Baca juga: Tak Terima jika Ibunya Difitnah, Kaesang Ungkap Pesan Iriana yang Membuatnya Luluh

Program Kartu Tani dianggap tidak membela petani. Pasalnya petani justru makin kesulitan dalam mendapatkan pupuk subsidi.

"Kami petani pemegang Tartu Tani malah susah dalam mendapatkan pupuk subsidi. Maka kami minta kepada pasangan Prabowo Gibran agar nanti memperhatikan masalah pupuk subsidi agar petani dipermudah," ungkap Beni.

Akibat sulit mendapatkan pupuk subsidi, lanjut Beni, petani akhirnya membeli pupuk nonsubsidi dengan harga yang mahal. Dengan penggunaan pupuk nonsubsidi, maka otomatis biaya tanam makin meningkat.

"Petani bawang selalu dirugikan. Sudah tidak dapat pupuk subsidi, harga panen jatuh. Padahal biaya tanam mahal karena pakai pupuk non subsidi," ujar Beni.

Petani berharap, jika terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo-Gibran memberikan perhatian khusus pada nasib petani. Terutama soal ketersediaan pupuk dan membantu pemasaran saat harga jatuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Regional
3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Regional
Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Regional
Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Regional
Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Regional
Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Regional
5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com