Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Mahfud MD: Sejahterakan Ponpes agar Indonesia Negara Beradab

Kompas.com - 19/12/2023, 21:38 WIB
Rasyid Ridho,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, melakukan kunjungan kerja ke Kota Serang, Provinsi Banten, Selasa  (19/12/2023).

Di ibu kota Provinsi Banten ini, Mahfud MD mengisi acara dialog kebangsaan bersama pimpinan pondok pesantren (ponpes) se-Banten.

"Pesantren adalah salah satu elemen bangunan nasionalisme kita. Sehingga pesantren harus terus maju sebagai garda terdepan untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata Mahfud.

Baca juga: Mahfud MD Sebut Ada Ketimpangan dalam Penguasaan Lahan di Indonesia

Calon presiden nomor urut 3 itu menjanjikan akan menyejahterakan seluruh ponpes maupun penjaga masjid (marbot) dengan memberikan honor yang layak untuk membiayai hidup.

Menurut Mahfud, saat ini ada seorang guru agama di madrasah hanya digaji Rp 75.000 per bulan. Bahkan, gajinya itu dibayarkan 3 bulan sekali.

Bahkan, ada guru agama ada yang tidak digaji.

"Ustaz-ustaz di ponpes, orang-orang ponpes yang menjadi penjaga masjid akan kita perhatikan kesejahteraannya, sekurang-kurangnya mendapat honor yang tetap," ujar Mahfud.

Menurutnya, kesejahteraan ponpes merupakan tanggung jawab pemerintah.

Sebab, santri, kiai dan kalangan pesantren lah yang telah menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

"Negara ini lahir dulu juga didorong oleh pesantren untuk dikembangkan agar Indonesia maju sehingga guru-guru pesantren supaya dikembangkan dengan baik," katan dia

"Agar indonesia maju menjadi negara yang beradab," sambung Mahfud.

Baca juga: Mahfud Berencana Keliling Pesantren untuk Raih Kemenangan di Banten

Mahfud menyebut, pemerintahan sudah menyiapkan jutaan hektare lahan yang dapat dipergunakan dan dimanfaatkan untuk usaha pengembangan pondok pesantren.

"Asalkan pesantren membuat proposal  bahwa itu untuk usaha, bukan untuk kegiatan apapun, usaha apa? PT apa? Case flow-nya bagaiamana, kemudian kapan nanti bisa breakevent point-nya kapan. Sampaikan ke kepemerintah akan diberikan tanah bisa ratusan hektare," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com