Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Lewotobi Perempuan di Flores Timur Naik Status dari Normal Jadi Waspada

Kompas.com - 18/12/2023, 10:11 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Andi Hartik

Tim Redaksi

FLORES TIMUR, KOMPAS.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikkan status gunung api Lewotobi Perempuan di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dari level I normal ke level II waspada.

Kenaikan status ini berdasarkan hasil evaluasi aktivitas gunung Lewotobi Perempuan periode 1-17 Desember 2023.

Kepala PVMBG Hendra Gunawan menerangkan, berdasarkan pengamatan visual pada periode 1-17 Desember 2023, gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Asap kawah tidak teramati.

Baca juga: BKSDA Jatim Konsultasi ke PVMBG Terkait Rencana Pembukaan Pendakian Gunung Argopuro

Sementara berdasarkan pengamatan instrumental, jenis gempa yang terekam selama periode ini, yaitu 3 kali gempa harmonik, 8 kali gempa tornilo.

Kemudian, 11 kali gempa vulkanik dangkal, 20 kali gempa vulkanik dalam, 22 kali gempa tektonik lokal, dan 57 kali gempa tektonik jauh.

"Kalau secara visual sampai dengan 17 Desember 2023 menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik gunung Lewotobi Perempuan menunjukkan adanya peningkatan aktivitas," ujar Hendra dalam keterangannya, Senin (18/12/2023).

Baca juga: Abu Gunung Anak Krakatau Mulai Ganggu Aktivitas Warga Pulau Sebesi

Selain itu, gempa vulkanik dalam dan vulkanik dangkal cenderung menunjukkan peningkatan pada satu minggu terakhir yang terekam pada stasiun Wolorona (WLR) yang berjarak 1 kilometer dari kawah Lewotobi Perempuan.

Ditambah lagi dengan munculnya gempa-gempa tornilo yang mengindikasikan adanya pergerakan fluida.

"Berdasarkan hasil evaluasi tingkat aktivitas gunung Lewotobi Perempuan dinaikkan dari level I normal ke level II waspada terhitung mulai tanggal 17 Desember 2023," katanya.

Hendra meminta warga sekitar dan wisatawan agar tidak beraktivitas atau berada dalam radius dua kilometer dari pusat kawah. Tidak mendekati lubang tembusan gas yang berada di sekitar kawah untuk menghindari potensi bahaya gas beracun.

"Kami juga masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu yang tidak jelas sumbernya," pungkas Hendra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com