Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lawan Politik Mudah Masuk Kabinet, Pengamat Sebut Bisa Ancam Demokrasi di Indonesia

Kompas.com - 12/12/2023, 17:04 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Dalam perpolitikan Indonesia belakangan ini terlihat lawan politik mudah masuk kabinet atau bergabung dengan pemerintahan. Kondisi ini bisa berdampak pada absennya partai oposisi yang mengontrol dan mengkritisi pemerintahan.

Pengamat politik Universitas Diponegoro (Undip) Wahid Abdulrahman menyebut, situasi politik di Indonesia sangat dinamis. Sehingga sangat mudah kawan menjadi lawan, begitu pun sebaliknya.

"Menyehatkan atau tidak? Di satu sisi memang membuat demokrasi Indonesia itu dalam pandangan check and balances bisa jadi enggak maksimal. Apalagi kalau pemerintah bisa mengkonsolidasikan kekuasaan seperti saat ini," kata Wahid melalui sambungan telepon, Selasa (12/12/2023).

Baca juga: PSI Klaim Dukungan Jokowi dalam Baliho Kampanye, Pengamat: Manfaatkan Endorsement Jokowi untuk Menangkan Pemilu

Pihaknya, menilai Presiden Joko Widodo sekarang bisa mengendalikan lebih dari mayoritas DPR. Imbasnya kontrol terhadap pemerintahan menjadi tidak maksimal.

"Lha ini yang kemudian berbahaya. Dan gejala ini tampaknya sudah terjadi sejak 2004, 2009. Apalagi 2014 kelihatan, 2019 sampai sekarang kelihatan lagi. Nampaknya juga nanti akan kejadian seperti ini lagi. Ini sisi negatifnya," bebernya.

Sementara sisi positifnya adalah stabilitas politik relatif terjaga. Sehingga program pemerintah bisa berjalan mulus dengan dukungan DPR.

Dia menilai kondisi ini terjadi karena hampir semua partai politik di Indonesia cenderung moderat. Sehingga nyaris tidak ada perbedaan antara satu partai dengan lainnya.

Kondisi tersebut berbeda dengan partai di Eropa dan Amerika yang spesifik yakni ada partai kanan dan kiri. Sehingga membentuk budaya politiknya yang ada.

"Ini yang kemudian menghasilkan situasi pada pemilu kemarin lawan menjadi kawan. Beberapa partai masuk kabinet. Ini yang menarik sekaligus menjadi catatan bagi pemilu di Indonesia," katanya.

Wahid mengkhawatirkan absennya oposisi akan terus berlanjut pada lima tahun ke depan. Bila kondisi ini terus terjadi maka kontrol hanya dilakukan oleh pihak di luar parlemen seperti NGO, akademisi, dan mahasiswa.

"Dan tampaknya ini akan mengejala sampai lima tahun ke depan. Kalau misalnya hari ini PKB, Nasdem, PKS, berbeda dengan partai yang mendukung Prabowo. Bisa saja nanti Prabowo menang, mereka masuk (kabinet) atau sebaliknya sama," lanjutnya.

Budaya politik dan sistem politik yang dinilai sangat dinamis ini kemudian membuat tidak ada lawan dan kawan yang abadi dalam perpolitikan di Indonesia.

Baca juga: Tidak Hanya Ramai Saat Pemilu, Pengamat Undip Sebut Partai Politik Perlu Berbenah dan Libatkan Anak Muda

"Kalau mengharapkan partai (menjadi oposisi) dengan kondisi sekarang, saya kira sulitlah untuk bisa beda dengan 2019 dan sebelumnya. Pasti siapa pun pemenangnya akan mengkonsolidasikan kekuasaan. Dan sangat mudah ya ternyata yang hari ini bersebrangan, berbeda kubu, nanti setelah pilpres bisa masuk menjadi bagian dari pemerintahan," bebernya.

Wahid menyayangkan sikap Partai Demokrat yang sempat santer mengkritik pemerintahan Jokowi, tapi akhirnya bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju. 

"Kemungkinan kalau menang itu Partai Demokrat masuk pemerintahan jelas. Bisa jadi juga nanti PDI-P yang di luar. Atau bisa jadi posisi Pak Jokowi masih ber-KTA PDI-P siapa tahu nanti masuk pemerintahan. Ini yang dinamis di Indonesia," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com