SEMARANG, KOMPAS.com - Pengamat Politik Universitas Diponegoro (Undip), Wahid Abdulrahman menilai Gibran Rakabuming Raka menjadi kandidat yang menarik lantaran menjadi cawapres termuda dengan usianya 36 tahun.
Namun hal itu tidak menjamin cawapres Prabowo Subianto tersebut membawa gagasan inovatif dan progresif yang diinginkan kaum muda.
Dari momentum pidato deklarasi Prabowo-Gibran, Wahid melihat pasangan itu bakal menyasar generasi muda dan santri. Namun, tampaknya dari perspektif gagasan yang disampaikan itu belum terlalu kuat.
Baca juga: Soal Rencana Wapres Undang Makan Siang Bareng Bacawapres, Gibran: Belum Tahu Ya
"Artinya masih sebatas kulit, dagingnya belum ada. Jangan-jangan muda usia, tapi tua gagasan. Karena kalau melihat gagasan tawaran kemarin, meski belum 100 persen hanya pengenalan, menyampaikan kredit bagi startup itu kan sebenarnya melanjutkan program-program Pak Jokowi. Dari aspek inovasi gagasan sebagai anak muda itu belum kelihatan," tutur Wahid, Senin (30/10/2023).
Wahid belum melihat adanya kebaruan dari Gibran. Termasuk dari visi misi yang disampaikan ke KPU.
Pihaknya berharap gagasan yang berkaitan kaum muda akan semakin banyak ditonjolkan.
"Artinya potensi muda usia, tapi tua gagasan di Mas Gibran itu ada. Sama dengan calon pemimpin perempuan dalam pemilu, belum tentu dia memiliki sensivitas terhadap isu perempuan. Jangan-jangan ini sama, usia muda tapi sensitivitas, genuine dan inovasi gagasan itu tidak ada," lanjutnya.
Pihaknya menilai narasi muda yang digaungkan oleh Prabowo-Gibran bisa dimaknai dua hal, yakni dari perspektif usia dan gagasan.
Menurutnya dari perspektif usia, Wali Kota Solo itu termasuk muda karena dalam Undang-Undang Kepemudaan batas maksimal berusia 40 tahun.
Lalu soal gagasan dan ide menjadi lebih substantif dan menjadi pertimbangan para pemilih.
"Karena muda enggak bisa diadu dengan pengalaman. Tentu yang usia lebih tua pengalamanya jauh, tapi adalah bagaimana visi dan gagasan tawaran anak muda di sana," lanjutnya.
Lebih lanjut dia mengatakan besarnya jumlah pemilih muda akan diperebutkan oleh ketiga paslon di 2024 nantinya.
"Yang kedua pemilih milenial yang usianya di bawah 30 itu luar biasa menjadi bagian dari penentu kemenangan dari basis elektoral dari kelompok muda ini besar di pemilu 2024," imbuhnya.
Baca juga: Ada Gibran, Golkar Optimistis Menang Suara di Jateng
Lebih lanjut, meski paslon lain berusia di atas 40 tahun seperti Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud, tak menutup kemungkinan keduanya tetap dapat membawa gagasan lebih muda, inovatif dan, responsif terhadap kebutuhan anak muda.
Sementara sejauh ini, pihaknya belum melihat gebrakan besar dari Gibran. Begitu pula di Kota Solo. Dia menilai Gibran masih lebih berfokus pada infrastruktur, meski ada beberapa program yang menyasar generasi muda.
"Tapi tampaknya yang pilpres ini belum. Barangkali Mas Gibran masih era shopping gagasan, apa yang kira-kira pas untuk anak muda. Tapi dari inagurasi kemarin saya belum melihat," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.