KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan menanam anakan cendana di samping rumah jabatan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Rabu (6/12/2023).
Balai Pengelola Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Benain Noemina NTT, telah menyiapkan bibit tanaman cendana.
"Ada 909 bibit tanaman disiapkan untuk ditanam di lahan milik Pemerintah Provinsi (NTT) seluas 0,9 hektare," ujar Kepala BPDAS Benain Noemina NTT Kludolfus Tuames, kepada sejumlah wartawan, Selasa (5/12/2023).
Baca juga: Presiden Jokowi Tanam Pohon bersama Masyarakat di Embung Anak Munting Labuan Bajo
Dolfus menyebut, bibit-bibit tersebut akan ditanam secara simbolis oleh Jokowi.
Anakan bibit itu, lanjut dia, disiapkan dua pihak, yakni dari BPDAS Benain Noelmina dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi NTT.
Menurut Dolfus, tanaman yang disiapkan itu dibagi menjadi tiga kelompok jenis tanaman, yakni kelompok tanaman estetik, kelompok buah-buahan dan kelompok endemik.
Kelompok anakan endemik NTT seperti anakan cendana, kedimbil (Murbau Sumba). Sedangkan untuk kelompok estetik, yaitu ketapang kencana dan flamboyan.
Selanjutnya untuk tanaman buah-buahan seperti jambu bol, kelengkeng dan jambu air.
Dolfus mengatakan, tananam yang disiapkan untuk Jokowi yakni kelompok tanaman endemik.
Baca juga: Jokowi Belanja Rp 40.000 Bayar Rp 200.000, Pedagang Pasar Nagekeo Senang
Dia berharap anakan yang ditanam ini, nantinya akan ada pemeliharaan lanjutan oleh Pemprov NTT. Pasalnya, lokasi tersebut ke depannya akan menjadi salah satu ikon wisata.
"Menurut saya, tanaman okulasi ini akan jadi sehingga pemeliharaan lanjutan dari Pemprov NTT benar-benar maksimal."
"Pak Pj Gubernur NTT yang akan pilih siapa yang memelihara tanaman-tanaman yang ada. Karena ke depannya ini menjadi ikon wisata buah-buahan," ungkapnya.
Saat ini, kata Dolfus, semua persiapan di lokasi kegiatan sudah mencapai 100 persen, mulai dari pembersihan lokasi penanaman anakan dan semua anakan sudah berada di lokasi tersebut.
"Semuanya sudah ada. Tanaman untuk Bapak Jokowi sudah ada. Dan untuk masyarakat yang ikut tanam juga sudah disiapkan," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.