SEMARANG, KOMPAS.com - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyebut longsor yang terjadi di Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati tepatnya di atas Gunung Panepen disebabkan penambangan Galian C.
"Ini karena area pertambangan yang longsor," jelas perempuan yang akrab disapa Mba Ita tersebut, Sabtu (2/12/2023).
Untuk itu, satu-satunya perempuan yang menjadi Wali Kota Semarang itu meminta warga dan pemilik pertambangan di lokasi tersebut untuk menjaga kelestarian lingkungan.
"Menata dan menjaga tebing-tebing atau wilayah agar tidak terjadi longsor," ujar dia.
Baca juga: Operator Alat Berat di Aceh Besar Tewas Tertimpa Batu di Lokasi Diduga Galian C
Apalagi, lanjutnya, saat ini intensitas hujan di Kota Semarang sudah bertambah. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga mengingatkan soal cuaca ekstrem.
"Ini mengingat musim hujan yang sudah datang dan iklim yang ekstrem," ucap politikus PDI-P itu.
Dikonfirmasi terpisah, Camat Gunungpati Sabar Trimulyono menyebutkan, longsor yang disebabkan Galian C tersebut menyebabkan dua rumah warga terdampak.
"Hanya dua rumah yang terkena dampak itu. Pak Lurah sudah berkomunikasi sama pihak kontraktor penggalian untuk membantu terkait dengan masalah pembersihan rumah yang ada," jelasnya dihari yang sama.
Baca juga: Jalan Rusak akibat Tambang Galian C, Warga Tiga Dusun di Magelang Gelar Aksi Demo
Kondisinya saat ini sudah ditutup dan diantisipasi supaya tidak terjadi longsor susulan. Penambangan di Gunung Panepen untuk sementara waktu juga berhenti.
"Kemungkinan longsor ke kampung lagi kayaknya sudah aman (tidak ada), jalannya juga sudah bisa dilewati," imbuhnya.