Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nyamuk Wolbachia Dipastikan Aman untuk Manusia, Tidak Berkembang di Luar Inangnya

Kompas.com - 01/12/2023, 22:49 WIB
Dian Ade Permana,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

 

SALATIGA, KOMPAS.com - Nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia dinyatakan aman untuk manusia. Hal ini karena bakteri wolbachia tidak bisa berkembang di luar inangnya atau manusia.

Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit Salatiga Akhmad Saikhu mengatakan, bakteri wolbachia hidup secara alami di alam.

"Sehingga ketika ini dikembangkan, bisa menghambat virus dengue yang menjadi penyebab demam berdarah," jelasnya, Jumat (1/12/2023).

Baca juga: Digigit Puluhan Nyamuk Wolbachia, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI: Tak Ada Masalah

Menurut Saikhu, yang perlu dikhawatirkan bukanlah nyamuknya. Melainkan virus yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti.

"Setelah nyamuk berwolbachia dikembangkan dan diujicoba, kasus demam berdarah bisa ditekan," terangnya.

Saikhu mengatakan, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit Salatiga setiap minggu bisa memproduksi 2 juta telur nyamuk per minggu, sehingga per bulan total ada 8 juta nyamuk.

"Khusus nyamuk dari Salatiga ini, disebar atau diujicoba di Bamdung dan Bontang," ungkapnya.

"Hingga saat ini ada lima daerah yang menjadi sasaran ujicoba nyamuk aedes aegypti berwolbachia, yakni Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Kupang, dan Bontang," kata Saikhu.

Menurutnya, yang perlu dilakukan untuk pengembangan inovasi ini adalah adanya dukungan pemerintah setempat dan pemahaman dari masyarakat.

"Karena inovasi ini berhasil menurunkan kasus demam berdarah secara signifikan. Tapi memang ini tidak meninggalkan cara lain seperti pemberantasan sarang nyamuk dan 3M atau menguras, menutup, mengubur tempat yang berpotensi menjadi tempat kembangbiak nyamuk," paparnya.

Baca juga: Pj Gubernur Jabar Sebut Nyamuk Wolbachia Bawa Manfaat Tekan Kasus DBD

Saikhu mengungkapkan, setelah aedes aegypti berwolbachia diujicoba, ada penurunan kasus demam berdarah hingga 77 persen, penurunan pasien rawat inap 86 persen, dan 83 persen fogging.

"Jadi setelah nyamuk berwolbachia mencapai 60 persen, akan dihentikan. Konsepnya adalah berkembang biak secara alami, tidak merusak proses alam yang berlangsung," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil yang Terbakar hingga Merembet ke Rumah Warga di Banyumas Diduga Bawa BBM, Sopirnya Kabur

Mobil yang Terbakar hingga Merembet ke Rumah Warga di Banyumas Diduga Bawa BBM, Sopirnya Kabur

Regional
Permudah Koordinasi Bencana, Gubernur Sumbar Berkantor di Bukittinggi

Permudah Koordinasi Bencana, Gubernur Sumbar Berkantor di Bukittinggi

Regional
9 Nama Lain Bakwan di Berbagai Daerah, Ada Bala-bala dan Ote-ote

9 Nama Lain Bakwan di Berbagai Daerah, Ada Bala-bala dan Ote-ote

Regional
Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual oleh Pembina Pramuka di Palembang

Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual oleh Pembina Pramuka di Palembang

Regional
Aksi Nekat Pria di Konawe, Terobos Paspampres hingga Bikin Jokowi Nyaris Terjatuh

Aksi Nekat Pria di Konawe, Terobos Paspampres hingga Bikin Jokowi Nyaris Terjatuh

Regional
Banjir Bandang Lembah Anai, 'Excavator' Terguling, 4 Pemandian Hancur

Banjir Bandang Lembah Anai, "Excavator" Terguling, 4 Pemandian Hancur

Regional
Marah Divideokan dan Ancam Tembak, Pria di Riau Ditangkap Polisi

Marah Divideokan dan Ancam Tembak, Pria di Riau Ditangkap Polisi

Regional
Putusnya Jalan Padang-Pekanbaru Buat Penjual Kue Khas Tak Bisa Jualan

Putusnya Jalan Padang-Pekanbaru Buat Penjual Kue Khas Tak Bisa Jualan

Regional
Sebuah Mobil Terbakar di Jalan Raya Tambak Banyumas, Apinya Merembet ke Rumah Warga

Sebuah Mobil Terbakar di Jalan Raya Tambak Banyumas, Apinya Merembet ke Rumah Warga

Regional
Unggah Video 'Nyabu' dan Sebut Kebal Hukum, 'Bang Jago' di Lampung Dicari Polisi

Unggah Video "Nyabu" dan Sebut Kebal Hukum, "Bang Jago" di Lampung Dicari Polisi

Regional
Tetapkan Jatuh Tempo PBB-P2 pada 31 Oktober, Pemkot Pematangsiantar Ajak Masyarakat Bayar

Tetapkan Jatuh Tempo PBB-P2 pada 31 Oktober, Pemkot Pematangsiantar Ajak Masyarakat Bayar

Kilas Daerah
KPU Sikka: Syarat Paslon yang Maju Pilkada Lewat Jalur Parpol Minimal Ada 7 Kursi DPRD

KPU Sikka: Syarat Paslon yang Maju Pilkada Lewat Jalur Parpol Minimal Ada 7 Kursi DPRD

Regional
3 Alat Musik Kalimantan Barat, Salah Satunya Sape

3 Alat Musik Kalimantan Barat, Salah Satunya Sape

Regional
Serap Jagung Petani di Sumbawa Sesuai Ketentuan Harga, Bulog Siapkan 3 Gudang

Serap Jagung Petani di Sumbawa Sesuai Ketentuan Harga, Bulog Siapkan 3 Gudang

Regional
Kronologi 5 Warga Negara China yang Hendak Diselundupkan ke Australia

Kronologi 5 Warga Negara China yang Hendak Diselundupkan ke Australia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com