BANJARBARU, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) siap menjadi penyangga pangan Ibu Kota Negara (IKN).
Optimisme itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian Kalsel, Syamsir Rahman di sela-sela kunjungan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman di Bumi Lambung Mangkurat, julukan Kalsel, selama tiga hari.
Syamsir mengatakan, kebutuhan beras untuk Kalsel hanya 600 ribu ton setiap tahunnya sementara padi yang dihasilkan mencapai 850 ribu ton.
Baca juga: Jika Mampu Hasilkan 1 Juta Ton Beras Tiap Tahun, Kalsel Ditarget Jadi Penyangga Pangan IKN
"Sebenarnya kita sudah surplus. Diangka sementara itu 850 ribu ton tiap tahun dan kebutuhan memberi makan 4,3 juta warga Kalsel itu hanya 600 ribu ton. Sisanya diminta Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur," ujar Syamsir kepada wartawan, Kamis (16/11/2023).
Syamsir menegaskan jika Kalsel merupakan provinsi di Pulau Kalimantan yang terus mengalami surplus dibandingkan dengan provinsi lainnya.
"Provinsi lainnya memang masih minus cuma Kalsel yang surplus," jelasnya.
Walaupun surplus padi belum mencapai 1 juta ton, namun Syamsir yakin angka itu bisa dipenuhi dengan program optimalisasi lahan rawa.
Sesuai target yang diamanahkan kementerian pertanian, jika produksi padi bisa mencapai 1 juta ton, maka Kalsel diproyeksikan menjadi salah satu daerah penyangga pangan IKN.
Baca juga: Pembangunan Kemenko 4 di IKN Capai 34 Persen, Optimistis Rampung Agustus 2024
"Untuk itu karena kita mempunyai potensi menyuplai dan memberi makan IKN nantinya, pak menteri meminta Gubernur Kalsel untuk meningkatkan indeks pertanaman," tambahnya.
Dengan program optimalisasi lahan rawa, maka Kalsel kata Syamsir siap menjadi penyangga pangan IKN.
"Kita berharap pangan Kalsel bisa menjadi andalan untuk IKN dan Indonesia," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.