BANYUMAS, KOMPAS.com - Puluhan warga RT 1 RW II, Desa Kedungmalang, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menggelar doa bersama, Jumat (3/11/2023) malam.
Doa bersama ini untuk meminta keselamatan karena aktivitas Gunung Slamet naik dari level I (normal) ke level II (waspada).
Dalam acara ini juga digelar tradisi unik, yaitu makan bersama dengan lauk oseng pepaya muda atau yang dimasak oleh warga setempat.
Baca juga: Sejarah Letusan Gunung Slamet serta Siklus Lima Tahunan Jelang Pemilu
Acara diawali dengan doa bersama yang diikuti anak-anak hingga orangtua. Kemudian dilanjutkan makan bersama dengan menu utama oseng pepaya.
Salah satu warga, Sukinah mengatakan, tradisi memasak pepaya atau disebut juga gandul merupakan tradisi turun-temurun ketika aktivitas Gunung Slamet meningkat.
"Ini sudah tradisi turun-temurun, kalau aktivitas Gunung Slamet meningkat katanya harus bikin selamatan dengan lauk oseng gandul atau pepaya," kata Sukinah di sela acara, Jumat malam.
Baca juga: Panduan Wisata Lokawisata Baturraden Banyumas di Kaki Gunung Slamet
Kaur Pemerintahan Desa Kedungmalang, Sunar Budiyanto mengatakan, tradisi yang biasa disebut "gandulan" ini biasa dilakukan warga di lereng selatan Gunung Slamet.
"Agar kita dijauhkan dari mara bahaya ada tradisi gandulan yaitu membuat oseng pepaya muda," ujar Sunar.
Menurut Sunar, saat ini mungkin banyak yang menganggap tradisi ini tidak masuk akal. Namun warga setempat tepat nguri-uri tradisi para leluhur ini.
Seperti diketahui, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meningkatkan status Gunung Slamet dari level normal menjadi level waspada sejak Kamis (19/10/2023) pukul 08.00 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.