YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kasih masih trauma melihat anaknya yang juga Lurah Pampang, Saiful Khohar, diduga dianiaya oknum Babinsa Kodim 0730 Gunungkidul berinisial AG di Padukuhan Polaman, Kalurahan, Pampang, Kapanewon Paliyan, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Kamis (26/10/2023) dini hari.
Meski tidak menuntut secara hukum, lurah ingin oknum anggota TNI itu diberikan sanksi dan tidak mengulangi perbuatannya.
"Yang saya tahu itu tidak melihat jam, setelah beberapa saat melihat jam sudah jam 03.00 WIB. Saya mendengar orang berteriak-teriak," kata Kasih, saat ditemui di rumahnya, Jumat (27/10/2023).
AG waktu itu berteriak-teriak mencari Saiful. Kasih tidak berani keluar rumah, hanya mondar mandir kebingungan, di pagi itu ada orang berteriak.
Baca juga: Kerangka Manusia yang Dimangsa Ular Piton Teridentifikasi, Korban Sudah 6 Tahun Hilang
Saat itu, Kasih mendengar percakapan anaknya dengan AG. Saiful berbicara dengan lembut sambil menenangkan AG.
"Anak saya menjawab, 'mari bicarakan baik-baik' tapi oleh pelaku dijawab dengan teriakan 'apa iya nilainya hanya 0,5'," ucap dia.
Kasih mengaku mendengar suara benturan dari balik tembok. Ternyata anaknya 'ditoyor' kepalanya.
Ketika keluar, ia melihat AG menggunakan pakaian hitam. Kasih menjadi takut.
Warga yang diberitahukan oleh istri Saiful berdatangan menuju rumah berbentuk limasan itu.
"Anak saya (korban) dan pelaku sepakat membawa kasus ini ke kantor polisi," kata dia.
Dia mengatakan, pagi harinya komandan kodim 0730 dan jajaran, serta AG datang ke rumahnya. Mereka meminta maaf atas peristiwa itu.
Pihaknya memaafkan kejadian itu. Namun, ia masih trauma. AG juga berjanji tidak akan mengulangi kejadian itu.
"Saya minta janjinya AG dipegang, takutnya (mengulangi). Dia juga meminta maaf atas nama anak dan istrinya, saya minta jangan diulangi lagi," kata Kasih.
"Pak komandan (Dandim) juga berjanji akan melindungi kami, kalau ada apa-apa langsung menghubunginya," kata dia.