Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Pagar Pembatas Jadi Penyebab Komodo Gigit Warga Pulau Rinca

Kompas.com - 25/10/2023, 19:08 WIB
Nansianus Taris,
Farid Assifa

Tim Redaksi

LABUAN BAJO KOMPAS.com - Muhaimin Ardiansyah Nampira (18), warga Kampung Waerebo, Dusun Kerora, Desa Pasir Panjang, Pulau Rinca, kawasan Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), digigit seekor Komodo, Selasa (24/10/2023).

Saat ini Muhaimin tengah dirawat intensif di RSUD Komodo Labuan Bajo.

Muslimin, salah seorang keluarga korban menuturkan, sejak dulu hingga kini, warga Kampung Waerebo, Dusun Kerora, hidup berdampingan dengan Komodo.

Tidak ada pagar pembatas di kampung itu, sehingga Komodo seringkali memasuki wilayah permukiman.

Baca juga: Kondisi Warga Pulau Rinca yang Digigit Komodo, Dapat 16 Jahitan

Komodo masuk ke permukiman, lanjut dia, seringkali saat ada yang sedang menjemur ikan atau setelah ada acara pesta.

"Setelah pesta kan pasti ada bangkai, misalnya potong kambing. Komodo pasti muncul karena dia sangat sensitif sekali dengan aroma seperti itu," tutur Muslimin di RSUD Komodo, Rabu siang.

Ia menyebut, di kampung besar Kerora sudah ada pagar pembatas yang dibangun pemerintah beberapa tahun lalu.

Namun, untuk Kampung Wae Rebo yang ada di Dusun Kerora itu tidak dibangun pagar sehingga komodo bisa masuk ke permukiman kapan saja.

Ia dan warga kampung Waerebo pun berharap pemerintah melalui Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) agar membangun pagar pembatas antara pemukiman warga Waerebo dengan komodo.

"Itu permintaan kami. Penting dan mendesak bangun pagar pembatas agar kasus komodo gigit warga tidak terulang kembali di waktu mendatang," pinta dia.

Sebelumnya, seorang warga Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, kembali digigit seekor Komodo, Selasa (24/10/2023).

Peristiwa gigitan komodo itu terjadi di Kampung Waerebo, Dusun Kerora, Desa Pasir Panjang, Pulau Rinca, kawasan Taman Nasional Komodo. Kali ini korbannya adalah seorang pria.

Kepala Dusun Kerora, Basir, menjelaskan, warga yang digigit komodo itu bernama Muhaimin (18). Ia digigit di bagian pergelangan dan jari tangan kanannya hingga terluka parah.

Baca juga: Kronologi Warga Pulau Rinca Digigit Komodo Saat Menata Instalasi Pipa Air

Korban digigit Komodo saat menggulung selang di dekat mata air yang berjarak sekitar 60 meter dari rumah warga kampung Waerebo.

"Korban sedang menggulung selang, tiba-tiba seekor komodo di balik batu langsung menerkam tanganya," kata Basir saat dihubungi, Selasa malam.

Ia menyebut, korban menggulung selang bersama dua rekannya. Hanya Muhaimin yang digigit Komodo itu.

"Setelah gigit korban, komodonya langsung lari," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com