Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hutan Lindung di Pagar Alam Diduga Dirambah Penambang Emas Ilegal

Kompas.com - 24/10/2023, 14:15 WIB
Aji YK Putra,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PAGAR ALAM, KOMPAS.com- Penambang emas ilegal diduga merambah hutan lindung yang berada di kawasan Bukit Rimba Candi, Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan.

Kepala Kantor Pengelola Hutan (KPH) Wilayah X Dempo, Heri Mulyono mengatakan, mereka semula mendapatkan laporan dari masyarakat adanya lubang galian penambang emas ilegal di kawasan Bukit Rimba Candi. Mereka pun kemudian bergerak dan menyusuri kawasan hutan.

Hasilnya, petugas gabungan polisi hutan menemukan adanya lubang bekas galian penambang beserta alat tambang tradisional di lokasi tersebut.

“Ditemukan lubang bekas galian sekitar 1,5 meter dengan kedalaman mencapai puluhan meter. Dinding galian itu menembus ke aliran sungai. Untuk penambangnya tidak ditemukan, diduga sudah kabur duluan,” kata Heri, Selasa (24/10/2023).

Baca juga: Kebakaran Hutan Lindung Egon Ilinmedo Sikka Sebabkan Warga 2 Desa Krisis Air

Heri menjelaskan, dari lokasi tersebut mereka menyita seluruh perlengkapan tambang milik pelaku.

Selain itu, lubang yang telah digali pelaku kini ditutup agar tidak disalah gunakan. Selain itu, beberapa batu jenis pirit juga dibawa petugas sebagai barang bukti.

“Kawasan ini memang menurut cerita rakyat mengandung emas. Memang dari batu pirit yang kami amankan, kandungan emas itu ada. Ini yang membuat pelaku penambang ilegal ini datang,” ujar Heri.

Aktivitas pertambangan di kawasan hutan lindung ditegaskan Heri dilarang oleh pemerintah.

Baca juga: Penambangan Emas Liar di Kawasan Perhutani Sukabumi Dibongkar, Ditanami Bibit Mahoni

Untuk mengantisipasi kejadian tersebut berulang, mereka pun berkoordinasi dengan jarajan Polri dan TNI untuk melakukan patroli di kawasan rawan penmbangan.

“Aktivitas apapun tanpa izin yang masuk kawasan hutan lindung adalah pelanggaran yang dapat di pidanakan. Kami menghimbau masyarakat aktif memberikan informasi jika melihat atau mendengar atau menemukan hal yang mencurigakan di kawasan hutan lindung,” imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepasang Kekasih Gadaikan Motor Rental, Uangnya untuk Modal Usaha Jualan Kalender

Sepasang Kekasih Gadaikan Motor Rental, Uangnya untuk Modal Usaha Jualan Kalender

Regional
Mobil yang Terbakar hingga Merembet ke Rumah Warga di Banyumas Diduga Bawa BBM, Sopirnya Kabur

Mobil yang Terbakar hingga Merembet ke Rumah Warga di Banyumas Diduga Bawa BBM, Sopirnya Kabur

Regional
Permudah Koordinasi Bencana, Gubernur Sumbar Berkantor di Bukittinggi

Permudah Koordinasi Bencana, Gubernur Sumbar Berkantor di Bukittinggi

Regional
9 Nama Lain Bakwan di Berbagai Daerah, Ada Bala-bala dan Ote-ote

9 Nama Lain Bakwan di Berbagai Daerah, Ada Bala-bala dan Ote-ote

Regional
Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual oleh Pembina Pramuka di Palembang

Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual oleh Pembina Pramuka di Palembang

Regional
Aksi Nekat Pria di Konawe, Terobos Paspampres hingga Bikin Jokowi Nyaris Terjatuh

Aksi Nekat Pria di Konawe, Terobos Paspampres hingga Bikin Jokowi Nyaris Terjatuh

Regional
Banjir Bandang Lembah Anai, 'Excavator' Terguling, 4 Pemandian Hancur

Banjir Bandang Lembah Anai, "Excavator" Terguling, 4 Pemandian Hancur

Regional
Marah Divideokan dan Ancam Tembak, Pria di Riau Ditangkap Polisi

Marah Divideokan dan Ancam Tembak, Pria di Riau Ditangkap Polisi

Regional
Putusnya Jalan Padang-Pekanbaru Buat Penjual Kue Khas Tak Bisa Jualan

Putusnya Jalan Padang-Pekanbaru Buat Penjual Kue Khas Tak Bisa Jualan

Regional
Sebuah Mobil Terbakar di Jalan Raya Tambak Banyumas, Apinya Merembet ke Rumah Warga

Sebuah Mobil Terbakar di Jalan Raya Tambak Banyumas, Apinya Merembet ke Rumah Warga

Regional
Unggah Video 'Nyabu' dan Sebut Kebal Hukum, 'Bang Jago' di Lampung Dicari Polisi

Unggah Video "Nyabu" dan Sebut Kebal Hukum, "Bang Jago" di Lampung Dicari Polisi

Regional
Tetapkan Jatuh Tempo PBB-P2 pada 31 Oktober, Pemkot Pematangsiantar Ajak Masyarakat Bayar

Tetapkan Jatuh Tempo PBB-P2 pada 31 Oktober, Pemkot Pematangsiantar Ajak Masyarakat Bayar

Kilas Daerah
KPU Sikka: Syarat Paslon yang Maju Pilkada Lewat Jalur Parpol Minimal Ada 7 Kursi DPRD

KPU Sikka: Syarat Paslon yang Maju Pilkada Lewat Jalur Parpol Minimal Ada 7 Kursi DPRD

Regional
3 Alat Musik Kalimantan Barat, Salah Satunya Sape

3 Alat Musik Kalimantan Barat, Salah Satunya Sape

Regional
Serap Jagung Petani di Sumbawa Sesuai Ketentuan Harga, Bulog Siapkan 3 Gudang

Serap Jagung Petani di Sumbawa Sesuai Ketentuan Harga, Bulog Siapkan 3 Gudang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com