KOMPAS.com - Motif pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat masih menjadi misteri meskipun tersangka pembunuhan telah ditangkap.
Kasus pembunuhan ibu dan anak, Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika (23) ini sudah dua tahun belum terbongkar, kembali mencuat setelah salah satu tersangka dan saksi kunci, Muhammad Ramdanu alias Danu menyerahkan diri.
Tim pengacara Danu menduga motif di balik pembunuhan ini berkaitan masalah yayasan dan harta.
Kuasa hukum Danu, Achmad Taufan juga sempat menyinggung soal Yayasan Bina Prestasi yang dikelola oleh Yosef, tersangka utama.
Bongkar dulu yayasan, kalau dibongkar baru ketahuan (motifnya),” kata Taufan, belum lama ini.
Baca juga: Kasus Subang, Ini 7 Pernyataan Yosep Sebelum Jadi Tersangka, Sempat Minta Bantuan Presiden
Dilansir Tribun Bogor, Yayasan Bina Prestasi Nasional merupakan yayasan yang dirintis oleh Yosep dan istri keduanya, Mimin, pada 2009 lalu.
Mimin sempat menjadi bendahara yayasan selama dua tahun, tetapi posisinya sempat digantikan oleh istri pertama Yosef, Tuti Suhartini.
Pengacara Yoris Raja Amarullah (anak dari Tuti dan kakak kandung Amalia), Leni Anggraeni, mengatakan sebelum pembunuhan terjadi, Yoris menjabat sebagai ketua yayasan.
Sedangkan Yosep menjabat sebagai dewan pembina, Tuti sebagai bendahara, dan Amalia sebagai sekretaris.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan Mengatakan, pihaknya masih mendalami motif pembunuhan dan mencari barang bukti lainnya.
"Kita masih mendalami motif para tersangka ini," ujarnya.
Surawan mengatakan, pihaknya belum mendapat keterangan terkait motif pembunuhan yang berkaitan dengan yayasan pendidikan tersebut.
Baca juga: Kasus Pembunuhan di Subang, Sikap Janggal Yosep Sempat Dicurigai Yoris
"Memang di situ ada yayasan, tapi kami belum mendapatkan keterangan terkait motif. Nanti kalau sudah ada motifnya nanti kami sampaikan pada rekan-rekan. Pasti akan kami dalami bukan hanya terkait yayasan tapi semuanya," kata Surawan di Mapolda Jabar, Jumat (20/10/2023).
Begitu pula dengan kabar dugaan pencucian uang yayasan pendidikan itu. Meski begitu, polisi akan mendalami adanya dugaan motif tersebut.
"Belum, nanti kita masih dalami," ucapnya.