Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasad TKA China Korban Kebakaran Smelter Nikel Diotopsi di Balikpapan

Kompas.com - 12/10/2023, 23:36 WIB
Ahmad Riyadi,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Dua Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang menjadi korban kebakaran pabrik nikel di Sanga-Sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur telah ditangani pihak rumah sakit.

Satu orang meninggal dunia bernama Ji Ler (49). Sementara satu korban lainnya dalam kondisi kritis bernama Cui Weiqiang (41).

Keduanya mengalami luka bakar lantaran saat kejadian berada di lokasi tersebut. Jasad Ji Ler dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Balikpapan untuk dilakukan otopsi.

Baca juga: Smelter Nikel di Sangasanga Kukar Terbakar, Seorang TKA China Tewas

Sementara korban Cui Weiqiang dibawa ke Rumah Sakit Abdul Wahab Sjaharanie (AWS), Samarinda.

“Kita fokus menangani korban, terutama yang meninggal dunia ini akan kita lakukan otopsi di RS Bhayangkara. Itu sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP) kita,” kata Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Yusuf Sutejo.

Kemudian pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan Kantor Imigrasi guna menghubungi pihak keluarga korban.

“Berkoordinasi apakah nanti korban yang meninggal dunia ini akan dimakamkan di sini atau ke negaranya,” ujarnya.

Yusuf membeberkan bahwa korban Cui Weiqiang mengalami luka bakar serius hingga 75 persen. Kondisi tersebut masih ditangani secara intens oleh petugas medis di RS AWS, Samarinda.

“Luka bakar kurang lebih hampir 75 persen dan saat ini di ICU AWS,” bebernya.

Terkait penyelidikan kebakaran, Yusuf mengatakan pihaknya ingin memberi waktu dulu lantaran para pekerja masih trauma dengan kejadian tersebut.

Namun sejauh ini sudah ada lima pekerja yakni dari sekuriti, teman korban dan dari pihak perusahaan yang dimintai keterangan.

“Kita harus pelan-pelan, karena mereka juga lagi trauma. Kita pahami mereka dulu, kalau sudah tenang kita akan memanggil saksi berikutnya,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-24 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-24 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com