Terkendala Biaya Listrik, Gas Rawa di Karanganyar Belum Sepenuhnya Difungsikan Jadi Pengganti Elpiji

KARANGANYAR, KOMPAS.com - Potensi gas rawa atau biogenic shallow gas (BSG) di Dukuh, Krendowahono, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah, belum difungsikan 24 jam sebagai sumber energi alternatif pengganti elpiji oleh warga setempat.

Gas rawa itu keluar dari bekas pengeboran sumur dalam milik Sholihin (57).

Pembuatan sumur dalam rencana untuk memenuhi kebutuhan air bersih, justru airnya rasanya asin bercampur gas dan bisa terbakar.

Baca juga: Rawan Terbakar Saat Kemarau, Gas Rawa yang Disalurkan ke Rumah Warga di Karanganyar Dihentikan

Gas rawa yang keluar dari bekas sumur dalam itu kemudian dimanfaatkan sebagai bahan bakar pengganti elpiji oleh warga setempat.

Gas rawa dialirkan melalui instalasi perpipaan ke rumah-rumah warga.

Sholihin mengatakan, pengeboran sumur dalam dilakukan pada 2019. Pembuatan sumur dalam dilakukan karena warga RT 006 Dukuh kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, terutama minum.

Ada enam titik lokasi pengeboran sumur dalam. Sementara lokasi keluarnya sumber air bercampur gas metana merupakan titik keempat. Sumber air yang keluar rasanya asin. Kemudian mesin pengeboran dilepas semua pindah ke lokasi lain.

"Belum semua selesai dilepas (alat pengeboran) airnya naik. Malamnya dilihat pakai korek gasnya nyambar dan menyala api," kata Sholihin ditemui Kompas.com di instalasi gas rawa di Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (11/10/2023).

Fenomena keluarnya sumber air dan bisa terbakar itu kemudian mengundang banyak orang datang.

Penelitian terhadap sumur itu pun dilakukan. Pemerintah Provinsi Jateng melalui Dinas ESDM Jateng meneliti sumur api tersebut.

Kemunculan gas dari bekas sumur dalam milik Sholihin akhirnya dimanfaatkan sebagai sumber energi baru terbarukan tahun 2022 tepatnya setelah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan bantuan unit instalasi biogenic shallow gas senilai Rp 199 juta.

"Terus dikelola diambil gasnya dapat bantuan dari Bapak Gubernur, Bapak Ganjar 2022 dibangun instalasi, pipa (PVC), kompornya, termasuk tangki-tangki (menyimpan gas), komoresor semua dikasih (Pak Ganjar)," ungkap dia.

Baca juga: Pemerintah Bakal Bagikan Rice Cooker Gratis, Warga Sebut Tetap Butuh Kompor Gas

Gas rawa baru dimanfaatkan sebagai alternatif pengganti elpiji untuk 30 keluarga di Dukuh RT 006.

Gas rawa yang ditampung dalam tangki berkapasitas delapan bar dan dihidupkan tiga kali setiap harinya.

Jika ada warga yang ingin memasak ketika jaringan gas rawa tidak dihidupkan, maka harus menggunakan elpiji.