Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita La Hasim, Lansia Telantar yang Minta Kamar dan Ingin Mati di Kantor Polsek Nunukan

Kompas.com - 04/10/2023, 08:55 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Orang sekitar, mengenalnya sebagai lanjut usia (lansia) yang selalu naik sepeda, dan temperamen.

Dengan mengenakan topi, kaos kerah, celana yang didobel-dobel dan masih ditutup sarung sebagai bawahan, La Hasim (80), selalu minta diantar ke Kantor Polsek Nunukan Kota, yang berada tak jauh dari alun-alun Nunukan.

Kakek asal Buton, Sulawesi Tenggara ini mengaku nyaman, merasa dianggap, dan menemukan arti sebuah perhatian dari para petugas polisi di tempat tersebut.

Baca juga: Direlokasi ke Rusunawa Nagrak, Warga Marunda: JakLingko Tidak Masuk, Lansia Jalan 300 Meter

"Mereka semua keluarga saya, saya mau terus tinggal di Kantor Polisi, kalau bisa, saya mau mati di Kantor Polisi saja. Jadi ada yang urus saya nanti," ujarnya, saat ditanya mengapa ia selalu minta diantar ke Polsek Nunukan Kota, dan tak mau pergi dari sana.

Di usia senjanya, La Hasim masih ingat dengan jelas kisah masa lalunya. Ia merupakan perantau, dan masuk Nunukan, pada sekitar 1967.

Ia pun sempat menjadi TKI di Malaysia selama kurang lebih 9 tahun. Dan akhirnya, setelah mendapat modal usaha, ia kembali ke Nunukan untuk berjualan kain, juga berkebun.

Di Nunukan, ia sempat menikahi wanita yang membuatnya jatuh cinta. Namun La Hasim enggan bercerita, mengapa ia kini hidup sendirian, luntang-lantung, dan tidur di tempat tak menentu.

"Dulu ada istri tapi saya sudah tinggalkan. Untuk pulang kampung saya tidak mau, kecuali keluarga jemput. Keluarga tidak ada yang menganggap saya ada," tuturnya.

Minta kamar di Polsek

Awalnya, kata La Hasim, ia membuat rumah tinggal di daerah Nunukan Selatan. Sebuah rumah gubuk di tengah kebun, tanpa tetangga.

Baca juga: Aniaya Lansia hingga Tewas, Tiga Pria Paruh Baya di Bantul Ditangkap

Belakangan, La Hasim terus menerus datang ke Polsek Nunukan, dan tak mau beranjak dari kantor polisi tersebut.

Di dalam ingatannya, ia hanya tahu Mapolsek Nunukan Kota. Ia berpatokan alun-alun sehingga ia terus menerus datang ke Polsek, yang sudah dianggapnya sebagai rumah baginya.

Para petugas, pada mulanya merespons dengan baik. La Hasim dilayani sedemikian rupa, diberi makan, dipersilakan tidur di Polsek.

Ia diberi ruangan untuk ditinggali. Tapi karena kebaikan para polisi itu juga, La Hasim merasa diberi fasilitas rumah gratis, dan menganggap ruangan tersebut sebagai kamar ataupun rumahnya.

"Ruangan itu diminta beliau. Katanya biarlah saya tinggal di sini, kasihkan saya saja kamarnya. Saya mau tinggal di sini," ujar Kapolsek Nunukan Kota, Ipda Disko Barasa, menirukan ucapan La Hasim.

Meski dilayani dengan baik selama sepekan tinggal di Mapolsek Nunukan, akan tetapi sikap La Hasim yang temperamental, membuat petugas terganggu.

Baca juga: Lansia di Bone Tewas Terbakar di Lahannya, Awalnya Korban Bakar Semak

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com