Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejar Setoran Pajak di Bangka, Pemkab Hapus Denda Administrasi

Kompas.com - 04/10/2023, 08:53 WIB
Heru Dahnur ,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, menghapus denda administrasi piutang Pajak Bumi Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sampai 31 Oktober 2023.

Penghapusan denda diharapkan bisa mendongkrak animo masyarakat untuk segera menyetorkan kewajiban pajak mereka.

Kepala Bidang Penagihan dan Pengendalian Pajak Daerah Bangka, Adi Muslih mengatakan, penghapusan denda tertuang dalam Peraturan Bupati Bangka No 30 Tahun 2023.

Baca juga: Beras dan Rokok Kretek Picu Inflasi di Bangka Belitung

Aturan itu mengakomodir pemberian keringanan pokok dan penghapusan sanksi administrasi piutang pajak periode 1 Juli-31 Oktober 2023.

"Meringankan beban pajak masyarakat yang selama ini tertunda, khususnya PBB-P2. Para wajib pajak dapat memanfaatkan bulan keringanan pajak ini," kata Adi kepada Kompas.com di Bangka, Rabu (4/10/2023).

Adi menuturkan, ada 11 komponen pajak yang harus dikejar realisasinya sampai akhir tahun. Jumlah keseluruhannya mencapai Rp 64,5 miliar yang baru terealisasi sampai 30 September 2023 sebesar 77 persen atau Rp 44,6 miliar.

Baca juga: Mantan Polisi Tewas di Kolam Tambang, Keluarganya Demo ke Mapolres Bangka Tengah

Wajib pajak yang selama ini telah membayar meliputi pajak PBB, rumah makan atau restoran, hotel, BPHTB, hiburan, MBLB atau Galian C, dan lainnya.

Kendala saat ini, sambung Adi, kesadaran masyarakat masih minim dalam membayar pajaknya.

"Banyak wajib pajak yang punya lahan di luar daerah, objek atau perusahaan banyak yang tutup, kemudian luasnya jangkauan wilayah khususnya yang di desa-desa," ujar Adi.

Guna mengejar target, petugas terus berupaya turun langsung ke masyarakat, khususnya menagih kepada wajib pajak yang belum membayar.

"Turun langsung ke lapangan dengan mendatangi rumah-rumah warga atau door to door yang ada di desa dan kelurahan, setidaknya juga membantu wajib pajak apabila lokasinya jauh dari tempat pembayaran," ungkap Adi.

Tim penagihan turun beserta jajaranya yang bekerja sama dengan pihak desa, kelurahan, dan kecamatan terus melakukan berbagai upaya agar realisasi pajak 2023 bisa tercapai di atas 100 persen.

"BPPKAD bekerja sama dengan Kejari dan Polres Bangka yang tergabung dalam Tim Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (OPAD) akan turun ke lapangan dalam upaya menginformasikan dan mengajak masyarakat membayar pajak," ucap Adi.

Sementara itu, wajib pajak bernama Parulian Napitupulu alias Ucok merasa terbantu dengan adanya petugas pajak yang mendatangi rumahnya terkait informasi pembayaran pajak, khususnya pajak PBB-P2 milik rumah pribadi dan perkebunan.

Dengan adanya kedatangan petugas ke rumahnya, pihaknya pun langsung menitipkan uang ke petugas untuk disetorkan ke salah satu bank sebagai bukti telah membayar pajak PBB-P2. Selama ini Parulian taat setiap tahun dalam membayar pajak.

"Senang lah didatangi petugas pajak, setidaknya ikut andil dalam mengisi roda pembangunan di Kabupaten Bangka seperti untuk pembangunan atau perbaikan jalan, rehab sekolah, penerangan lampu jalan," ujar Parulian saat didatangi serombongan petugas pajak di rumahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com