KOMPAS.com - Gempa bumi magnitudo 5,9 mengguncang Halmahera Barat, Maluku Utara, Senin (11/9/2023) puku 19.51 WIB.
Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, awalnya kekuatan gempa terdeteksi magnitudo 6,2 namun kemudian mengalami pembaharuan menjadi 5,9.
Pusat gempa terletak di wilayah Sahu, Halmahera Barat, Maluku Utara pada kedalaman 152 km.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Dr Daryono SSi MSi dalam siaran pers mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi ini merupakan jenis gempa menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Laut Maluku.
Baca juga: Gempa Magnitudo 5,9 Guncang Sulawesi Utara, Warga Rasakan Getaran Kuat
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," katanya.
Menurut analisis BMKG, gempa bumi ini dirasakan di Jailolo, Kota Manado, Sangihe, Kotamobagu dengan skala intensitas III-IV MMI. Artinya, pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi," katanya.
Gempa juga dirasakan di Kota Ternate, Halmahera Barat, Halmahera Selatan, Kepulauan Sula dengan skala intensitas III MMI, yaitu getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Kemudian Gorontalo, Minahasa Utara, Taliabu, Ambon, juga merasakan getaran gempa dengan skala intensitas II-III MMI, yakni getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Baca juga: Cerita Anggota Delegasi Belitung Selamat dari Gempa Maroko
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ujar Daryono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.