PONTIANAK, KOMPAS.com - Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), hingga bulan September 2023 baru terserap 20 persen.
Ketua DPRD Kota Pontianak Satarudin menilai, seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) hanya mau kerja enak dan tidak mau berkeringat.
“Kami melihat, serapan anggaran Kota Pontianak stunting. Semua OPD itu malas kerjanya. Ongkang-ongkang kaki nampaknya,” kata Satarudin, kepada wartawan, pada Kamis (7/9/2023).
“Mereka hanya kerja nyaman, tidak mau berkeringat, makanya (serapan) anggarannya stunting,” timpal Satarudin.
Baca juga: Hujan Deras, Lion Air JT 716 Batal Mendarat di Pontianak, Dialihkan ke Batam
Menurut Satar, saat diminta klarifikasi, semua pihak saling tuding.
Dinas-dinas bilang menunggu arahan wali kota, sementara wali kota mengatakan serapan anggaran telah berjalan.
“Harusnya bertanggungjawablah. Jangan menunggu, ditanya banyak alasan. Kami akan mendetail, kalau masih seperti ini, lihat saja tahun 2024 nanti,” kata Satar.
Satar mengatakan, percuma DPRD Kota Pontianak memberikan anggaran.
Satar mengancam, jika terus seperti ini, tahun 2024 semua OPD hanya akan diberi belanja bayar ledeng, listrik, tunjangan gaji dan wifi.
Baca juga: Dua Bangunan di Kampung Beting Pontianak Ambruk, 3 Luka-luka, 1 Hilang
“Selain itu akan dipangkas. Kemudian, belanja akan pada bidang prioritas kita,” kata Satar.
Satar menyebut, serapan rendah hampir di semua OPD.
Sudah bulan September, tapi belanja modal baru 20 persen. Artinya perencanaan tidak tepat.
“Saya minta wali kota tegas dengan perangkat kerja yang malas-malasan,” ujar Satar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.