KOMPAS.com - Parikan adalah salah satu kesusastraan Jawa yang disebut juga pantun Jawa.
Parikan mempunyai ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan kasusastraan Jawa yang lain.
Berikut ini adalah pengertian, ciri-ciri , dan contoh parikan.
Parikan adalah bunyi-bunyian yang terdiri dari dua larik/baris (rong gatra/bagian) atau empat larik/baris (patang gatra).
Baca juga: Kesusastraan Jawa: Jenis dan Contohnya
Parikan terdiri dari sampiran dan isi. Sampiran adalah kalimat yang terletak pada baris pertama dan kedua sebagai persediaan bunyi kata untuk disamakan dengan bunyi kata di bagian isi.
Sastra Jawa parikan biasanya digunakan untuk menyampaikan nasihat yang berbentuk menghibur.
Kalimat pertama parikan berupa sampiran untuk menarik perhatian. Kalimat kedua parikan berupa isi atau pesan.
Baca juga: Mengenal Tembang Dhandhanggula: Makna, Watak, dan Aturan
Contoh parikan rong gatra
Ana semut, mlebu gendul
Aja manut, setan gundhul
Contoh parikan rong gatra
Kembang puyang, pantese wadhahi rantang
Awak mriyang, tanggal tuwa tagih utang
Contoh parikan patang gatra
Lurik-lurik ulane sawa
Ndhase cilik buntute dawa
Yen nglirik sing duga prayoga
Sing dilirik rak wis rumangsa
Contoh parikan rong gatra
Mangan kupat, dicampur santen
Menawi lepat, nyuwun panganpunten