Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Novliana, Wanita Krayan Kaltara yang Diberi Kesempatan Hidup Kedua, Berjuang Melegalkan Produk Perbatasan RI

Kompas.com - 15/08/2023, 17:17 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com - Dataran tinggi Krayan masih merupakan wilayah terisolir di pelosok nusantara hingga hari ini.

Slogan Garuda di dadaku, harimau di perutku, masih belum sepenuhnya pudar, karena bahkan sampai hari ini, kebutuhan pokok mereka masih ditopang ataupun bergantung dengan negara Malaysia.

Produk-produk Krayan yang sangat terkenal, seperti padi organik Adan, garam gunung Krayan, dan hasil olahan lain sulit memasuki pangsa pasar domestik, tapi begitu laris manis dan diminati Malaysia, sampai Brunei Darussalam.

Baca juga: Uji Nyali Jalan Tanah Penuh Tanjakan Jalur Malinau-Krayan, Medan Berat di Km 43 ke Semamu
Namun di sisi lain, produk-produk olahan Krayan rentan diklaim Malaysia, karena selama ini, dijual secara tradisional, tanpa label atau packaging yang memenuhi standar.

"Yang harus dipikirkan adalah membuat produk Krayan menjadi legal. Dan bisa diberi akses untuk pemasarannya. Terus terang, ketika packaging tidak ada, klaim produk rentan terjadi,"ujar Novliana Turan, Selasa (15/8/2023).

Wanita asli Krayan yang cukup enerjik ini  ternyata Ketua Asosiasi Pengusaha Perbatasan Indonesia (Asppindo) Kaltara, sekaligus wakil Ketua Bidang Perbatasan di Kadin Kaltara.

Sebagai warga lokal, ia menceritakan kekhawatirannya terhadap kelangsungan produk UMKM perbatasan.

"Jalanan Krayan masih sulit, sementara pengusaha UMKM kita perlu akses untuk memperkenalkan dan memasarkan produknya. Yang paling memungkinkan hanya Malaysia,"katanya.

Sejak 2019, Novliana mencoba mendobrak keterisoliran dan marginalisasi produk UMKM perbatasan, dengan melakukan terobosan berbekal koneksinya dengan sejumlah pejabat di Malaysia maupun Indonesia.

Baca juga: Gubernur Kaltara Minta 2024 Jalan Malinau-Krayan Fungsional agar Bisa Suplai Sembako dan BBM
Ia menemui Gubernur Kaltara, Kapolda, sampai menjalin komunikasi dan koordinasi dengan KJRI Kota Kinabalu, demi mempromosikan produk UMKM dari perbatasan.


Ada batik dan tenun Nunukan, aksesoris, baju tradisional, aneka olahan makanan, Beras Adan, garam gunung Krayan dan rotan.

"Terbaru, ada even perdagangan UMKM se-ASEAN di Lawas, Malaysia pada 12 sampai 14 Agustus 2023. Produk kami laris manis, dan makanan buatan kami banyak dicari,"imbuhnya.

Masih terasing di negeri sendiri

Upaya Novliana, mendapat dukungan banyak pihak, baik dari pejabat Kaltara, maupun pejabat Malaysia.

Terbukti ada sejumlah surat rekomendasi sebagai dukungan dari wibi (anggota dewan Malaysia), Datu Hendri Sum Agung, dan Datu Amar Haji Awang Tengah Bin Ali Hasan, Timbalan Premier Menteri Sumber Asli dan Pembangunan Bandar 2 , Menteri Perdagangan Antar Bangsa, Industri dan Pelaburan Sarawak.

"Saya senang campur sedih melihat usaha saya diapresiasi pejabat negeri sebelah. Tapi miris, karena terasing di negeri sendiri,"keluhnya.


Ia memberikan contoh nyata, di mana beras Adan dan garam gunung khas Krayan, sulit bersaing di dalam negeri.

Buruknya akses jalan darat yang menghubungkan Malinau - Krayan, menjadi salah satu faktor penghambat perputaran ekonomi dan pemenuhan kebutuhan pokok di perbatasan RI ini.

Halaman:


Terkini Lainnya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com