KOMPAS.com - Lagu daerah Bengkulu merupakan salah satu hasil budaya wilayah setempat.
Ada dua lagu daerah Bengkulu yang terkenal, yaitu Jibeak Aweo dan Lalan Belek.
Berikut ini adalah makna dan lirik dari lagu Jibeak Aweo dan Lalan Belek.
Lagu Lalan Belek adalah bercerita mengenai hikayat terkenal di suku Rejang, suku yang hidup di Bengkulu, mengenai bidadari yang menikah dengan manusia.
Dikisahkan bahwa tujuh bidadari bersaudara turun ke bumi untuk mandi dan menanggalkan pakaiannya.
Ada seorang pemuda yang melihat mereka dan mencuri salah satu pakaian bidadari tersebut, yaitu bidadari termuda yang bernama lalan.
Tanpa mengetahui bajunya telah dicuri, lalan dan pemuda tersebut menikah dengan syarat tidak pernah saling berbohong.
Sang pemuda menyembunyikan baju bidadari di langit-langit rumah, ia melarang istrinya untuk melihat langit-langit, dan selalu marah jika istrinya menanyakan alasannya.
Baca juga: Jibeak Awieo dan Lalan Belek, Lagu daerah di Bengkulu
Lalan dan pemuda tersebut telah memiliki anak. Suatu saat, lalan melihat ke arah langit-langit dan mengetahui baju bidadarinya.
Lalan marah dan kecewa kepada suaminya karena telah dibohongi. Lalan dan anaknya pergi ke kahyangan meninggalkan pemuda tersebut sendirian.
Pemuda tersebut selalu melihat bulan dan menyanyikan lagu Lalan Belek.
Lagu Lalan Belek menceritakan kesedihan dan kesengsaraan pemuda yang ditinggal oleh istri tercintanya.
Lagu tersebut terdapat syair "lalan kembalilah" yang diulang secara terus menerus.
Makna lagu Lalan Belek adalah kerinduan pemuda terhadap istrinya yang seorang bidadari dan anaknya yang pergi ke kahyangan dan tidak pernah kembali.
Oi lalan belek, oi lalan belek
(duhai lalan kembalilah, duhai lalan kembalilah)
Oi lalan belek, oi lalan belek
(duhai lalan kembalilah, duhai lalan kembalilah)
Kemak boloan si depeak depeak nang au
(ambil bambu sebelah sebelah)
Kemak dewen si lipet duwei lipet duwei
(ambil daun dilipat dua)
Kunye depeloak etun temegeak nang au
(biar sepuluh orang melatang)
Belek asen ite berduei ite beduei
(kembali rasa kita berdua)
Oi lalan belek, oi lalan belek, lalan belek
(duhai lalan kembalilah, duhai lalan kembalilah)