Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tambang Emas Ilegal di Banyumas Ditutup, Kades Bingung Warga Jadi Pengangguran

Kompas.com - 02/08/2023, 09:37 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Khairina

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Pemerintah Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, keberatan dengan penutupan tambang emas ilegal di wilayahnya.

Pasalnya, sekitar 80 persen warga Grumbul Tajur, lokasi tambang emas, selama bertahun-tahun menggantungkan hidup dari kegiatan penambangan tersebut.

"Kalau ditutup jelas warga kami kebingungan, karena terus terang saja warga Tajur sangat bergantung lubang itu," kata Kepala Desa Pancurendang, Narisun kepada wartawan, Rabu (2/8/2023).

Baca juga: Buntut 8 Pekerja Terjebak, Polisi Klaim Telah Tutup Semua Tambang Emas Ilegal di Banyumas

Untuk itu, Narisun berharap ada solusi dari pemerintah kabupaten (Pemkab) agar warga tidak kehilangan pekerjaan.

"Ini jelas menjadi PR kami untuk menggerakkan ekonomi masyarakat, kami sangat susah kalau ditutup. Mudah-mudahan ada solusi dari pemerintah," harap Narisun.

Baca juga: Tambang Emas Ilegal Lokasi 8 Pekerja Terjebak Ditutup, Akan Dijaga TNI-Polri, Bedeng Dirobohkan

Meski demikian, Narisun juga tidak mendukung kegiatan penambangan ilegal itu.

Narisun mengatakan, ketika awal ditemukannya kandungan emas di wilayah itu tahun 2014, ada sekitar 500 warganya yang terlibat kegiatan penambangan. Namun saat ini jumlahnya telah berkurang.

"Keuntungan (adanya aktivitas penambangan) bisa meningkatkan ekonomi masyarakat. Banyak warga yang kerja di sini," kata Narisun.


Sebelum menjadi penambang, kata Narisun, banyak warga yang bekerja di pabrik pembuatan genteng di desa sebelah dan kuli angkut di pasar tradisional.

Diberitakan sebelumnya, polisi menutup tambang emas ilegal di Desa Pancurendang. Hal itu menyusul adanya delapan pekerja yang terjebak di lubang galian tambang sedalam puluhan meter.

Menurut Kapolresta Banyumas Kombes Edy Suranta Sitepu, kegiatan penambangan ini sangat membahayakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Regional
Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Regional
Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Regional
8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

Regional
Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Regional
Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Regional
Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

Regional
Jokowi: Harus Relokasi, Tak Mungkin Pembangunan di Jalur Bahaya Marapi

Jokowi: Harus Relokasi, Tak Mungkin Pembangunan di Jalur Bahaya Marapi

Regional
Sopir Mobil yang Terbakar di Banyumas Masih Misterius, Sempat Terekam Berjalan Santai Menjauhi TKP

Sopir Mobil yang Terbakar di Banyumas Masih Misterius, Sempat Terekam Berjalan Santai Menjauhi TKP

Regional
Pemkab Kediri Alokasikan Dana Hibah Rp 5 Miliar, Mas Dhito: Komitmen Tuntaskan PTSL

Pemkab Kediri Alokasikan Dana Hibah Rp 5 Miliar, Mas Dhito: Komitmen Tuntaskan PTSL

Regional
Kunjungi Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Jokowi Bagikan Sembako

Kunjungi Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Jokowi Bagikan Sembako

Regional
Masuk Musim Kemarau, 80 KK di Semarang Kekurangan Air Bersih

Masuk Musim Kemarau, 80 KK di Semarang Kekurangan Air Bersih

Regional
Bocah 14 Tahun di Bali Diperkosa 3 Pria Dewasa di Hotel, Korban Kenal Pelaku di Medsos

Bocah 14 Tahun di Bali Diperkosa 3 Pria Dewasa di Hotel, Korban Kenal Pelaku di Medsos

Regional
Viral, Unggahan Website Resmi Pemkot Posting Berita Wali Kota Semarang Maju Pilkada, Ini Penjelasan Kominfo

Viral, Unggahan Website Resmi Pemkot Posting Berita Wali Kota Semarang Maju Pilkada, Ini Penjelasan Kominfo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com