SEMARANG, KOMPAS.com - Polisi menemukan mayat perempuan penuh luka lebam di bagian wajahnya serta bercak darah di sebuah kamar kos di Jalan Karangsari III, Karang Kidul, Semarang Tengah, Semarang, Jawa Tengah, Senin (31/7/2023).
Usai sederet proses pemeriksaan, Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar menyebut korban bernama Asti Ramandani (26) meninggal karena sakit.
"Berdasar hasil otopsi, penjelasan lisan dari dokter, bahwa ditemukan sejenis tumor di otak sebelah kiri korban yang diduga sebagai penyebab kematian," ungkap Irwan melalui pesan singkat, Selasa (1/8/2023).
Baca juga: Mayat Perempuan Penuh Luka Lebam dan Bercak Darah Ditemukan di Kamar Kos di Semarang
Korban pertama kali ditemukan di kos milik Suharni, dengan posisi tubuh tertelungkup di atas lantai, di samping tempat tidur. Saat itu muka korban sudah lebam dan bengkak sekitar pukul 19.30 WIB.
Pihak kepolisian dan Unit Inafis Polrestabes Semarang langsung melakukan pengecekan dan melakukan olah TKP. Kemudian korban dievakuasi dan dibawa ke kamar jenazah RSUP Dr Kariadi Semarang guna keperluan lebih lanjut.
Kamar kos korban terletak di lantai dua. Dalam pemeriksaan, pihak kepolisian telah mengambil rekaman CCTV di lorong menuju kos korban, sebagai bahan penyelidikan.
"Hasil cek CCTV, dari sejak korban masuk kamar sampai dengan mayat korban ditemukan, tidak ada orang lain yang masuk atau keluar dari kamar korban," jelasnya.
Sebagai informasi, korban merupakan pekerja kafe, di Jalan Siranda. Saat ditemukan meninggal, korban masih mengenakan seragam kerja berwarna hitam.
Salah satu petugas security di tempat kerja korban, Tunggul, mengaku terkejut mendengar kabar kematian korban. Pasalnya ia masih sempat melihat korban bekerja pada Sabtu (29/7/2023) malam.
Baca juga: Hasil DNA Keluar, Mayat Wanita Tinggal Kerangka di Sambas adalah Sri Mulyani
"Barusan malem dapat kabar dari teman saya. Kaget, enggak nyangka. Terus terakhir terlihat itu malam Minggu (Sabtu malam)," katanya.
Sepengetahuan Tunggul, korban sosok perempuan yang ramah dan sopan. Menurutnya, korban juga tidak pernah berselisih dengan teman kerja, dan tak memiliki masalah dengan pengunjung.
"Dia di sini baru, ya sekitaran satu bulan, jalan dua bulan ini. Orangnya ramah, supel," ujarnya.
Korban berangkat kerja sore hari, dan pulang menjelang pagi. Ketika pulang, seringnya diantar teman kerjanya, bernama Achmad Mubaroq, laki-laki warga Bangetayu, Kecamatan Genuk.
"Pacaran atau enggak kurang tahu, cuma lawan jenis dan teman seprofesi satu kitchen setahu saya, dia kitchen juga," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.