Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencarian Kapal Karam di Selat Malaka, Tim SAR Lacak Keberadaan 11 Penumpang

Kompas.com - 31/07/2023, 19:52 WIB
Idon Tanjung,
Michael Hangga Wismabrata

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Misi pencarian Kapal Motor (KM) Lintang Timur Samudra yang karam di perairan Selat Malaka masih terus berlangsung hingga malam ini, Senin (31/7/2023). 

Tim SAR sejak tadi pagi sudah berangkat ke perairan Selat Malaka untuk menyelamatkan 11 orang anak buah kapal (ABK) yang ada di dalam kapal tersebut.

"Kapal yang karam itu diduga sudah tenggelam, karena sampai saat ini belum ditemukan oleh tim SAR gabungan," kata Kepala Basarnas Pekanbaru Budi Cahyadi kepada Kompas.com melalui keterangan tertulis, Senin (31/7/2023).

Baca juga: Update Kapal Karam di Selat Malaka, Komunikasi Radio Terputus dan Data Penumpang

Kondisi penumpang

Sementara 11 orang ABK, sebut Budi, pihaknya mendapat informasi sudah dievakuasi oleh kapal nelayan. Namun, petugas masih melacak kebenaran informasi tersebut.

"ABK yang berjumlah 11 orang ini, informasinya sudah dibawa sama kapal nelayan. Tapi, belum tahu dibawa atau dievakuasi ke mana. Masih dilacak kebenarannya," ujar Budi.

Baca juga: 11 ABK Masih Terjebak di Lambung Kapal Karam, Hanya Bisa Bertahan 4 Jam

Budi menambahkan, upaya pencarian dilakukan Tim SAR dengan menggunakan Kapal RB 218 Dumai.

Tim Sar melakukan pencarian korban hilang akibat kapal karam di perairan Selat Malaka, Senin (31/7/2023).Dok. Basarnas Pekanbaru. Tim Sar melakukan pencarian korban hilang akibat kapal karam di perairan Selat Malaka, Senin (31/7/2023).

Seperti diberitakan sebelumnya, KM Lintang Timur Samudra karam di perairan Selat Malaka, Senin (31/7/2023) jam 07.30 WIB. Kapal tersebut mengangkut 11 orang penumpang kapal.

"Tim sudah kita kerahkan ke lokasi dengan menggunakan Kapal RB 218 Dumai untuk mencari korban," kata Budi kepada wartawan melalui keterangan tertulis, Senin.

Budi menjelaskan, kapal tersebut karam saat membawa hasil pertanian seperti pisang dan kelapa dari Tanjung Balai Asahan, Sumatera Utara menuju Malaysia.

Namun, pada saat melewati Selat Malaka, kapal dihantam gelombang besar sehingga mengakibatkan karam.

"Dalam perjalanan, kapal dihempas gelombang yang cukup besar yang mengakibatkan kapal karam. Sebanyak 11 orang anak buah kapal (ABK), saat ini dalam pencarian," sebut Budi.

Dia menyebut, lokasi kapal tenggelam itu masih masuk wilayah Indonesia.

"Lokasi kejadiannya masih masuk wilayah Indonesia. Lokasinya itu di perairan internasional zona ekonomi eksklusif (ZEE)," sebut Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Regional
Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Regional
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Regional
Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Regional
Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Regional
Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Regional
Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Regional
Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com