Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelaman Lokasi Penemuan Ribuan Amunisi di Perairan Cilacap Terkendala Cuaca, Warna Air Jadi Coklat

Kompas.com - 20/07/2023, 20:47 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

CILACAP, KOMPAS.com - Penyelaman hari pertama yang dilakukan Komando Pasukan Katak (Kopaska) di lokasi penemuan ribuan amunisi di perairan Cilacap, Jawa Tengah, terkendala cuaca.

Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Cilacap Kolonel Bambang Beno mengatakan, penyelaman terpaksa dihentikan lebih awal karena cuaca kurang mendukung.

"Tadi penyelaman selesai pukul 14.00 WIB. Cuaca tidak mendukung, air berubah coklat," kata Bambang melalui pesan singkat, Kamis (20/7/2023) malam.

Baca juga: Selain Ribuan Amunisi, Dikhawatirkan Ada Meriam dan Bom Laut di Perairan Cilacap

Bambang mengatakan, tim Kopaska hari ini baru mendokumentasikan obyek yang ada di bawah air dengan video.

"Kami baru dapat hasil dokumentasi video saja, belum ada temuan fisik yang diangkat," ujar Bambang.

Rencananya, penyelaman akan kembali dilanjutkan, Jumat (21/7/2023). Targetnya, tim dapat mengangkat benda yang ada untuk proses identifikasi.

"Pagi pukul 07.00 WIB rencana dilanjutkan kembali. Target besok selain video, pengambilan barang atau bagian spesifik kapal. Identifikasinya akan dilakukan siang," kata Bambang.

Diberitakan sebelumnya, ribuan amunisi yang ditemukan di Cilacap diduga berasal dari bangkai kapal perang USS Langley.

Kapal milik Amerika yang digunakan pada Perang Dunia (PD) II ini diduga karam di alur perairan antara Cilacap dan Pulau Nusakambangan usai diserang pesawat tempur Jepang.

Pada penyelaman pagi hari, tim Kopaska telah sampai di lokasi kapal itu diduga karam pada kedalaman 22 meter. Tim melihat reruntuhan besi, namun belum dapat mengindentifikasinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com