Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penggemar JKT48 yang Meninggal Saat Konser Ternyata Seorang Atlet, Keluarga Tegaskan Korban Tak Miliki Riwayat Penyakit

Kompas.com - 14/07/2023, 10:37 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Penggemar JKT48, Ahmad Arsyad Disky (17) yang meninggal saat menonton koser idolanya di Semarang ternyata seorang atlet.

Keluarga korban, Bayu Eriadi menegaskan bila Arsyad dalam kondisi sehat saat berpamitan pergi menonton konser. Selama hidupnya, korban juga sama sekali tak memiliki Riwayat penyakit.

“Karena dia memang atlet kempo jadi sudah biasa nge-gym, dari 06.30-08.30, keluar rumah sehat walafiat, tidak ada riwayat penyakit. Dia emang atlet kempo berprestasi, jadi kami menolak bila dikatakan dia memiliki riwayat sakit,” tutur Bayu kepada awak media, Kamis (13/7/2023).

Baca juga: Tak Hanya Belum Kantongi Izin, Konser JKT48 di Semarang Diduga Melebihi Kapasitas

Hal itu dingkapkan usai dirinya bersama ayah korban diperiksa polisi sebagai saksi di Polrestabes Semarang sore tadi. Ia ditanya terkait keberadaan dan kondisi Arsyad sekitar waktu kejadian.

“(Diperiksa) 3 jam lebih, intinya seputar Arsyad, berangkat jam berapa, makan dulu apa enggak, sampai di lokasi jam berapa, itu aja,” katanya.

Ia mengungkapkan saat hari kejadian, korban berangkat sendiri menuju lokasi konser di sebuat hotel di Semarang. korban membuat janji dengan temannya yang juga seorang atlet untuk bertemu di lokasi konser.

Namun di sore hari tiba-tiba keluarga mendapat telepon yang mengabarkan putranya jatuh pingsan dan dilarikan ke rumah sakit.

“Ada perempuan (telepon) bilang anaknya pingsan di rumah sakit, sampai di sana dikabari sudah enggak ada (meninggal),” ungkapnya.

Sementara itu bila hendak membuat laporan, maka jenazah harus diotopsi.

Baca juga: Acara Meet and Greet JKT48 di Semarang Ternyata Belum Memiliki Izin

“Kita agak keberatan. Karena sisi hati berat. Terus dari kepolisian bilang, yaudah buat surat pernyataan untuk tidak diotopsi,” lanjutnya.

Bayu mengaku kecewa dengan keterlambatan respons dan tidak adanya klarifikasi kejadian dari pihak Mal yang menjadi lokasi acara.

“Pihak hotel enam orang datang ke kita, tapi menurut saya telat. Langkah selanjutnya, saya harap dari Mall Tentrem datang ke rumah untuk menjelaskan gimana sih kondisi di sana. Karena memang sampai hari ini enggak ada klarifikasi, sistemnya seperti apa, penanganannya, ada dokternya apa enggak. kita enggak tau. Kemarin cuma belasungkawa aja,” terangnya.

Lebih lanjut, ayah korban, Sarjo berharap adanya evaluasi penyelengaraan konser agar tidak ada korban lagi seperti yang terjadi pada anaknya.

Sore tadi polisi memeriksa sebanyak delapan saksi Terkait meinggalnya penggemar JKT48 saat menonton konser. Mulai dari keluarga korban, penyelenggara, dan pihak rumah sakit mendatangi Mapolrestabes Semarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Regional
Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Regional
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Regional
Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Regional
Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Regional
Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com