Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penggusuran di Tangki Seribu Batam Berakhir Ricuh, 14 Orang Ditangkap

Kompas.com - 05/07/2023, 17:32 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief

Editor

KOMPAS.com-Polisi menangkap 14 orang saat mengamankan penggusuran di kawasan Tangki Seribu, Kecamatan Batuampar, Kota Batam, Kepulauan Riau, pada Rabu (5/7/2023). 

Sejumlah orang itu diduga menjadi provokator sehingga terjadi kericuhan saat aparat menertibkan kawasan tersebut.

"Warga ada 14 orang yang jadi provokator, kami proses hukum," kata Kepala Kepolisian Resor Kota Barelang Kombes Nugroho Tri Nuryanto di Batam, Rabu.

Baca juga: Anggota Brimob Terkena Anak Panah Saat Amankan Penggusuran di Batam

Nugroho mengatakan, ada panah, bom molotov, batu, dan senjata tajam diamankan dari belasan terduga provokator yang ditangkap.

Dalam penggusuran ini, seorang anggota Brimob Kepolisian Daerah Kepulauan Riau juga dilaporkan terkena anak panah di bahunya. 

Polisi yang terluka itu harus dirawat di rumah sakit.

Nugroho menyatakan, ada 50 kepala keluarga yang digusur karena dianggap menempati kawasan Tangki Seribu secara ilegal. 

Baca juga: Perlawanan 50 Nelayan Bumbang, Lombok Tengah, terhadap Penggusuran Perusahaan untuk Properti

Sebelum penggusuran dilakukan, sudah dilayangkan peringatan sampai tiga kali. 

Saat ini, Nugroho mengklaim situasi di kawasan itu sudah kondusif. 

"Alhamdulillah situasi aman dan konduisif. Lokasi sudah kami kuasai. Sekarang membantu mengeluarkan barang-barang milik warga. Setelah itu, akan kami ratakan permukiman yang ada di lokasi ini," ujarnya.

 

Artikel ini telah tayang di TribunBatam.id dengan judul Kapolresta Barelang Soal Penggusuran di Tangki Seribu Batam, Tangkap 14 Orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com