SEMARANG, KOMPAS.com - Parimin (64), warga Banyumanik, Kota Semarang menemukan mayat bayi laki-laki terbungkus kain putih ditanam di kebunnya, Minggu (25/6/2023) sekitar pukul 15.00 WIB.
Saat kejadian, Parimin tengah berkebun di kebun depan rumahnya yang terletak di Jalan Karangrejo, Kelurahan Srondol Wetan, Banyumanik.
Kapolsek Banyumanik Ali Santoso menyebutkan, saat Parimin mencabut pandan, ia melihat kain putih dan mencium bau busuk. Saksi kemudian membuka kain tersebut dan mendapati jasad bayi yang sudah putih pucat.
Baca juga: Cium Bau Menyengat, Warga Temukan Mayat Penuh Luka di Selokan Jalan Majapahit Semarang
"Jadi pemilik rumah mau membersihkan taman, kemudian mencabut pandan. Nah dicabut pandan kok ada kain putih dan bau, akhirnya kok ada itu (mayat bayi), kemudian laporan ke RT lalu ke polsek," kata Ali saat dikonfirmasi Kompas.com.
Menindaklajuti laporan penemuan mayat itu, Kapolsek Banyumanik langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) sekaligus menerjunkan tim inafis untuk proses evakuasi.
"Sekitar jam 15.00-16.00 tadi dapat laporan. Jenis kelaminnya laki-laki," tambahnya.
Setibanya di lokasi, Ali mengamankan TKP dengan memasang police line atau garis polisi berwarna kuning. Langkah itu diambil untuk menghindari timbulnya kerumunan masyarakat yang berdampak pada TKP.
"Kita amankan TKP sambil nunggu inafis, kita pasang police line," ungkapnya.
Lebih lanjut, setelah tim inafis tiba, mayat bayi itu dievakuasi ke Rumah Sakit Kariadi.
Ali menyebutkan, dari kondisi jasad yang sudah bau, diperkirakan bayi itu telah meninggal atau ditanam sekitar tiga hari.
"Ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Karyadi. Sekitar satu, dua, sampai tiga hari (ditanam di tanah)," bebernya.
Pihaknya menambahkan, sampai sekarang garis polisi masih terpasang. Kini ia masih menyelidiki pelaku dan motif dari penemuan mayat bayi tersebut.
"Masih belum (ditemukan pelaku), masih cari CCTV," katanya.
Baca juga: Mayat Perempuan Tanpa Indentitas di Pantai Blue Ocean Bali Ternyata Dibunuh Pengagum Rahasia
Sementara ditanya soal hasil otopsi, pihaknya bakal menginformasikan bila proses otopsi sudah selesai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.