NUNUKAN, KOMPAS.com - Kepala Polda Kalimantan Utara (Kaltara) Irjen Pol Daniel Aditya Jaya, bersama Bareskrim Polri yang bertanggung jawab atas kejahatan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), melakukan pemeriksaan dan pengecekan identitas penumpang kapal laut, di Pelabuhan Internasional Tunon Taka, Nunukan.
Nunukan merupakan tujuan akhir dari kapal kapal laut yang berlayar dari Sulawesi maupun wilayah Indonesia Timur dan memiliki kerawanan terjadinya TPPO.
"Nunukan dan Pulau Sebatik merupakan daerah pulau terluar. Keduanya berbatasan langsung baik laut maupun darat dengan wilayah Sabah, Malaysia. Banyak sungai yang menjadi jalur tikus menjadi tantangan tersendiri bagi Polisi, dan inilah yang kita antisipasi,"ujar Daniel, ditemui di Pelabuhan Tunon Taka, saat melakukan pengecekan langsung identitas para penumpang yang baru turun dari KM Pantokrator rute Sulsel - Nunukan, Jumat (23/6/2023) siang.
Baca juga: Banjir Kiriman Malaysia Kian Tinggi, Pemkab Nunukan Tetapkan Status Tanggap Darurat
Daniel menuturkan, Nunukan sebagai wilayah perlintasan, menjadi pulau yang harus diwaspadai dalam kerawanan TPPO.
Dari wilayah ini, banyak didapati adanya calon TKI unprosedural yang diseberangkan oleh calo/tekong ke wilayah Malaysia melalui jalur jalur tikus sepanjang perbatasan negara.
Menurut Daniel, pencegahan atas potensi Pekerja Migran yang unprosedural dan rawan eksploitasi di negeri orang, juga mengacu pada amanah Presiden RI dan Kapolri.
"Kita lakukan upaya preventif sebagai pencegahan, supaya masyarakat betul betul terjaga. Dan bukan menjadi bagian dari TKI yang keluar tanpa dokumen jelas. Kalau dokumen jelas, tentu ada jaminan dari pemerintah,"tegasnya.
Kerawanan TPPO di Kabupaten Nunukan, lanjut Daniel, sudah dibuktikan dengan operasi Satgas TPPO yang dipimpin langsung Wakabareskrim Polri, Irjen Pol Asep Edy Suheri, beberapa waktu lalu.
Saat itu, Satgas TPPO, berhasil menyelamatkan 123 orang diduga korban TPPO, dan mengamankan 8 tersangka.
"Secara data, ada 16 laporan polisi dan 7 DPO," tambahnya.
Untuk antisipasi dan meminimalisir potensi TPPO melalui Nunukan, Daniel menegaskan, bahwa pihaknya akan intens melakukan upaya prefentif.
Salah satunya, adalah dengan memeriksa secara intens bagi warga dengan KTP di luar Kaltara, setiap kali kedatangan kapal laut di Pelabuhan Tunon Taka.
Sedangkan bagi KTP Kaltara, meski melewati pemeriksaan, tentu tidak seintensif warga luar Kaltara.
"Tindakan preventif seperti pemeriksaan KTP ini, untuk mencegah keberangkatan CTKI illegal dan mengamankan mereka dari potensi TPPO,"tegasnya.
Selain itu, upaya preentif juga menjadi penting. Polisi akan mensosialisasikan sebab akibat bekerja illegal di luar negeri.
"Diharap ada daya tangkal dari masyarakat, sehingga menjadi pelapis dari upaya polisi dalam menegakkan hukum,"kata Daniel
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.