Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswi 21 Tahun Tipu 7 Orang di Purbalingga Modus Lolos CPNS, Korban Rugi Ratusan Juta Rupiah

Kompas.com - 22/06/2023, 12:19 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

PURBALINGGA, KOMPAS.com - Seorang mahasiswi di Purbalingga, Jawa Tengah, menjadi pelaku penipuan yang membuat korbannya rugi ratusan juta rupiah.

Korban FNR (21) pun dilaporkan mencapai tujuh orang. Dia kini harus berurusan dengan hukum setelah ditangkap Sat Reskrim Polres Purbalingga.

Wakapolres Purbalingga Kompol Pujiono menyatakan, modus FNR adalah menjanjikan para korbannya menjadi PNS.

Baca juga: Polres Bima Tetapkan 5 Tersangka TPPO Modus Berangkatkan Korban ke Singapura dengan Gaji Rp 7 Juta

Untuk bisa lolos menjadi pegawai pemerintah itu, mereka harus membayarkan sejumlah uang, dilansir TribunJateng, Kamis (22/6/2023).

"Namun, apa yang dijanjikan tidak terbukti," ucap Wakapolres kepada Tribunbanyumas.com.

Pujiono menyampaikan, pengungkapan kasus bermula adanya laporan korban pada 29 Mei 2023.

Salah satu korbannya berinisial AR (23), warga Desa Purbayasa, Kecamatan Padamara. Karena aksi si mahasiswi, korban rugi Rp 47 juta.

"Dari laporan tersebut, kemudian Unit III Satreskrim Polres Purbalingga melakukan penyelidikan. Setelah mengetahui keberadaan pelaku kemudian diamankan di rumahnya pada akhir Mei 2023," jelasnya.

FNR diamankan beserta sejumlah barang bukti, di antaranya, satu lembar jadwal seleksi PPPK tahun 2023 dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

Baca juga: Polisi Ungkap Modus 2 Pejabat Dinkes Ende Tersangka Korupsi Pengadaan Ambulans dan Pusling

Kemudian satu lembar Surat Rekomendasi Bupati Purbalingga, selembar Surat Keberangkatan Pegawai Baru Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

Terakhir adalah satu lembar Surat Pemberitahuan Pengambilan Gaji dan THR.

Terdapat juga satu bendel rekening koran Bank BRI atas nama NY periode transaksi Januari-Maret 2023, satu setel baju khaki, satu iPhone 11, dan satu setel kebaya.

Pujiono menjelaskan, dari hasil penyelidikan, korban mahasiswi 21 tahun tersebut tidak hanya berjumlah satu orang.

"Ada enam orang lain yang juga menjadi korban pelaku ini. Kerugian total dari enam korban mencapai Rp 388 juta," ungkapnya.

Baca juga: Siasat Si Kembar Rihana Rihani, Bermodus Preorder iPhone, Rugikan Korban Rp 35 Miliar

Kepada para korban, FNR mengaku kenal dengan orang dari salah satu partai politik yang bisa membantu memasukkan jadi PNS.

FNR mengaku, ada sebagian uang yang sudah dikembalikan kepada korbannya. Ada juga yang habis dipakai untuk keperluannya.

Wakapolres menambahkan, tersangka dikenakan Pasal 378 KUHP Jo Pasal 64 KUHP atau Pasal 372 KUHP Jo 64 KUHP dengan ancaman hukuman penjara paling lama 4 (empat) tahun.

"Kami mengimbau kepada masyarakat tidak mudah tergiur iming-iming tertentu apa pun modusnya sehingga tidak menjadi korban kasus penipuan," katanya.

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul BREAKING NEWS: Mahasiswi 21 Tahun di Purbalingga Tipu 7 Orang Modus Lolos PNS, Kerugian Ratusan Juta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com