Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Positif Rabies di Sikka Bertambah Jadi 26 Orang

Kompas.com - 15/06/2023, 07:31 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SIKKA, KOMPAS.com - Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), melaporkan jumlah kasus gigitan anjing yang dinyatakan positif rabies bertambah jadi 26 orang selama 2023.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka Yohanes Emil Satriawan menyebut, jumlah ini mengalami peningkatan sejak Mei 2023.

"Sampai Mei 2023 ada 11 kasus positif rabies. Namun ada penambahan, hingga 8 Juni 2023, ada 26 kasus gigitan yang positif rabies," ujar Satriawan saat dihubungi, Kamis (15/6/2023).

Baca juga: Berstatus KLB Rabies, Sikka Kehabisan Vaksin Hewan Penular Rabies

Yohanes mengatakan, dari puluhan korban gigitan anjing rabies, satu orang meninggal dunia.

Sementara 25 korban telah mendapat perawatan dan disuntik vaksin anti rabies (VAR).

"Di Sikka ini ada tujuh puskesmas yang melayani pengobatan korban gigitan anjing. Di tujuh puskesmas ini disediakan VAR, sehingga kalau ada korban gigitan langsung ditangani," katanya.

Baca juga: KLB Rabies di Sikka, Pemkab Sebut Vaksinasi HPR Sudah 84 Persen

Saat ini, pelaksanaan vaksinasi hewan penular rabies (HPR) dihentikan sementara lantaran kehabisan stok vaksin.

Pemkab Sikka telah menganggarkan Rp 300 juta untuk pengadaan vaksin HPR. Anggaran ini sudah disetujui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat.

Selain itu, Dinas Pertanian terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sikka untuk penanganan situasi darurat rabies.

"Kita terus kolaborasi karena ini sudah masuk fase kejadian luar biasa (KLB)," katanya.

Satriawan mengimbau warga mengandangkan hewan peliharaan khususnya anjing, kucing, dan kera untuk mencegah penyebaran virus rabies.

"Sambil tunggu vaksin datang, kami harap agar ikuti imbauan pemerintah. Apalagi korban gigitan ini paling banyak usia anak-anak," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com