Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantai Kampung Melayu Nongsa Batam Menghitam Tercemar Limbah Minyak

Kompas.com - 03/05/2023, 21:20 WIB
Hadi Maulana,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Pantai di kawasan Kampung Melayu Nongsa, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), menghitam tercemar limbah minyak.

Pencemaran limbah juga membuat sebagain obyek wisata pantai di Kampung Melayu Nongsa ditutup.

Baca juga: Batam Bakal Bangun LRT, Lelang Proyek Ditargetkan Akhir 2023

"Informasi pertama kali didapat dari masyarakat Nongsa yang berprofesi sebagai nelayan, di mana tidak sedikit jaring mereka terkena tumpahan limbah minyak hitam tersebut," kata Kasi Gakkum KSOP Khusus Batam, Rahmat Nasution ditemui di kawasan Kampung Melayu, Rabu (3/5/2023).

Baca juga: Kematian Kakak Adik di Hotel Batam karena Bunuh Diri, Diduga Malu Bisnis Bangkrut

Rahmat mengatakan, sejauh ini pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi terkait dan akan membentuk tim untuk menyelidiki sumber limbah. 

"Saat ini tim dari KSOP khusus Batam telah melakukan pembersihan limbah minyak hitam ini. Namun, kami lakukan secara manual karena penyebaran terbilang banyak dan melebar di seluruh bibir pantai Kampung Melayu Nongsa,” terang Rahmat.

“Saat ini kami masih mencari sumber limbah. Kuat dugaan limbah minyak hitam ini berasal dari kapal-kapal yang melintas diperairan Nongsa. Namun, hal itu tetap harus dipastikan terlebih dahulu agar bisa dilakukan penegakan hukumnya,” ungkap Rahmat.

Ahmad, warga Nongsa, merupakan orang yang pertama kali melaporkan kejadian ini.

Dia mengatakan, pesisir pantai di Kecamatan Nongsa setiap tahunnya jadi langganan pencemaran limbah minyak hitam.

Limbah tersebut diduga bukan berasal dari perairan Indonesia, tapi perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia dan Singapura.

“Hampir setiap tahun pantai kami jadi langganan limbah minyak hitam ini. Kami khawatir keberadaan limbah ini membuat pengunjung enggan bermain di pantai dan aktivitas masyarakat tempatan lumpuh,” kata Ahmad. 

“Seperti saat ini, mau tidak mau pantai kami tutup karena airnya tercemar limbah minyak hitam,” tambah Ahmad.

 Ahmad berharap pemerintah daerah serta instansi terkait mengambil tindakan tegas untuk mengatasi kasus pencemaran lingkungan di pesisir pantai Kampung Melayu serta menangkap pelaku utama dalam peristiwa ini. 

“Banyak masyarakat yang sangat dirugikan dalam peristiwa ini. Apalagi pencemaran ini diketahui sengaja dibuang oleh kapal-kapal yang tidak bertanggung jawab yang kerap melintasi jalur perbatasan perairan Indonesia dengan Malaysia dan Singapura,” terang Ahmad.

Sebelumnya, KSOP Batam melalui KNP 330 KSOP Batam, pernah mengungkap dan menangkap kapal SB Caramoil Equity berbendera Belize GT 53,36 yang memuat limbah pada 12 Juni 2021.

Kapal asing ini datang dari Pelabuhan Penjuru, Singapura.

Kemudian, pada 4 Maret 2022, KNP Sarotama 112 milik Pangkalan Tanjung Uban, menangkap MT Tuktuk bendera Indonesia GT 7463 karena membawa limbah. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Longsor Tutup Jalan Penghubung Kabupaten Tanah Bumbu dan HSS Kalsel, Sebuah Mobil Terjebak

Longsor Tutup Jalan Penghubung Kabupaten Tanah Bumbu dan HSS Kalsel, Sebuah Mobil Terjebak

Regional
Maju di Pilkada Banten 2024, Iti Berharap Dipasangkan dengan Airin

Maju di Pilkada Banten 2024, Iti Berharap Dipasangkan dengan Airin

Regional
Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Regional
Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat 'Jaga Anak Ini dengan Baik'

Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat "Jaga Anak Ini dengan Baik"

Regional
Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Regional
Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Regional
Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Regional
Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Regional
Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Regional
352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

Regional
360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

Regional
Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Regional
Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Regional
Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com