LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memperkirakan pergerakan warga yang akan melakukan mudik dan libur lebaran tahun ini akan tembus hingga 2 juta orang.
Angka tersebut bertambah, mengingat pemerintah sudah tidak membatasi pergerakan masyarakat akibar pandemi covid-19 yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya sejak 2019.
“Kita melakukan kalkulasi proyeksi eksisting pergerakan orang di masa libur, atau sebelum masa libur lebaran, pergerakan pemudik di NTB itu diangka 40 persen atau di angka 2 juta orang,“ kata Kepala Dishub NTB Lalu Moh Faozal, Rabu (12/4/2023).
Baca juga: Mudik Lebih Awal, 1.584 Penumpang Padati Pelabuhan Murhum Baubau
Disampaikan Faozal, pihaknya begitu sangat siap melayani pemudik dengan segala persiapan armada baik darat, laut dan udara yang sudah tercukupi dan berstandar.
“Dan itu akan menggunakan tranportasi baik laut, darat maupun udara, oleh karena itu karena pergerakan 40 persen pemerintah NTB melalui Dishub melakukan upaya ketersediaan transport ini, baik darat laut dan udara,” kata Faozal.
Untuk pergerakan laut, pihaknya telah menyediakan kapal di berbagai titik simpul arus penyeberangan baik dari Jawa, Bali menuju Pelabuhan Lembar Lombok Barat, maupun penyeberangan antar-kabupaten dan kota di NTB yang berada di Pelabuhan Kayangan Lombok Timur dan Poto Tano Sumbawa.
“Pergerakan kapal baik dari Bali dan Jawa itu sudah cukup mengangkut masyarakat NTB, dari Pelabuhan Tanjung Perak Lombok sudah ada 4 kapal, kemudian dari Ketapang bergerak sudah ada 8 kapal. Dari padang bae sudah ada 24 kapal, kayangan poto tano sudah 28 kapal. Jadi dari laut kita pastikan transportasi laut ini sudah akan siap pergerakan mudik,” kata Faozal.
Selain itu, untuk jalur darat, Dishub NTB telah mempersiapkan ratusan armada bus yang siap mengangkut para pemudik dari berbagai wilayah kabupaten kota di NTB.
“Kita sudah melakukan ram cek, artinya semua moda itu sudah melakukan pengecekan terhadap kelayakan jalannya, baik bus antar kota dalam provinsi (AKDP) dan bus antar kota antar provinsi (AKAP),” kata Faozal.
Baca juga: Puncak Arus Mudik di Bandara Juanda Diprediksi Terjadi pada H-3 Lebaran
Sementara untuk pemudik via udara, pihak Bandara Internasional Lombok (BIL) sudah sangat siap melayani pergerakan para pemudik.
Kepada para pemudik NTB, Faozal mengimbau agar tidak membeli tiket ke pada calo, sehingga memungkinkan kenaikan harga yang berlipat ganda.
“Saran saya jangan beli tiket di calo, maka pergerakannya harus terencana jangan, begitu mau pergi terus dating ke terminal, ya dapatnya calo nanti. Kalau calo cari untung dua kali,” kata Fauzal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.