Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilang Sejak 2021, Ibu dan Anak asal Magelang Diyakini Jadi Korban Mbah Slamet

Kompas.com - 08/04/2023, 22:02 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com- Sebanyak dua orang warga Desa Bulurejo, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, diduga menjadi korban kekejaman dukun pengganda uang asal Banjarnegara, Slamet Tohari alias Mbah Slamet.

Keduanya adalah Theresia Dewi (47) dan anaknya, Okta Ali Abrianto (31), yang dinyatakan hilang oleh keluarganya sejak November 2021. Theresia dan Okta adalah ibu dan anak kandung.

Kakak kandung Theresia, Yusuf Edi Gunawan (64) menceritakan, Theresia dan Okta pamit kepada keluarga untuk pergi di Salatiga pada pertengahan 2021.

"Mereka di Salatiga sekitar seminggu. Terus salah satu menantunya telepon saya (memberi kabar) kalau ibunya sudah nggak pulang seminggu. Saya minta dia untuk nunggu seminggu lagi," kata Yusuf, kepada wartawan di rumahnya di Desa Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Sabtu (8/4/2023).

Baca juga: Irsyad dan Istrinya Dibunuh Mbah Slamet Pada Kunjungan Ketiga, Pelaku Sebut Ritual Korban Salah

Saat pamit ke Salatiga, mereka mengaku ada pekerjaan dan akan melanjutkan perjalanan ke Banjarnegara untuk mengambil uang. Saat itu, Okta pamit kepada ke salah satu adik tirinya, Claudy.

Namun, sejak itu keluarga tidak bisa lagi menghubungi Theresia maupun Okta. Upaya pencarian sudah dilakukan tapi tidak berhasil.

“Saya cari informasi ke mana-mana kayak hilang ditelan bumi. Sampai Claudy (anak Theresia) di sini (di rumah Yusuf) 6 bulan. Theresia dengan bapaknya Claudy itu kan sudah cerai. Terus Lebaran setahun lalu, saya antar ke bapaknya (Jogja),” tuturnya.

Yusuf Edi Gunawan, salah satu keluarga Theresia dan Okta asal Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (8/4/2023). Mereka meyakini Theresia dan Okta jadi korban kekejaman dukun pengganda uang Mbah Slamet di Banjarnegara,KOMPAS.COM/IKA FITRIANA Yusuf Edi Gunawan, salah satu keluarga Theresia dan Okta asal Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (8/4/2023). Mereka meyakini Theresia dan Okta jadi korban kekejaman dukun pengganda uang Mbah Slamet di Banjarnegara,

Setelah ada kejadian di Banjarnegara, Yusuf meyakini bahwa Theresia dan Okta menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh Mbah Slamet. Dia pun terus memantau setiap perkembangan kasus tersebut.

"Kami terus memantau jika ada nama Theresia Dewi dan Okta dalam daftar nama korban Mbah Slamet," ucap Yusuf.

“Okta itu sama ibunya, ibunya kemana-mana pasti diantar. Saya curiga, kalau masih hidup, pasti hubungi anaknya. Perkiraan saya setelah pergi (dari Salatiga), sudah dibunuh,” sambung Yusuf.

Baca juga: Dukun Pengganda Uang Mbah Slamet Bunuh 12 Orang, Bagaimana agar Kasus Serupa Tak Terulang?

Keluarga maupun kerabat dekat Theresia dan Okta, termasuk Yusuf dan mantan suami Theresia, sudah diambil sampel DNA oleh petugas di Banjarnegara.

“(keyakinan) Ya karena barang buktinya sudah identik. Meski hanya tinggal tulang belulang, sudah identik. Saya lihat jamnya adik saya,” katanya sambil berkaca-kaca.

Yusuf menuturkan, adiknya merupakan kontraktor, demikian keponakannya, Okta. Rencananya, setelah jenazah diperbolehkan dibawa pulang, nantinya akan dimakamkan di TPU Giriloyo Kota Magelang.

Yusuf menyebutkan, Theresia dan Okta saat berangkat menuju Banjarnegara tersebut naik mobil Honda Mobillio. Okta memakai jaket beratribut ormas Pemuda Pancasila (PP).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Regional
Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat 'Jaga Anak Ini dengan Baik'

Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat "Jaga Anak Ini dengan Baik"

Regional
Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Regional
Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Regional
Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Regional
Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Regional
Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Regional
352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

Regional
360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

Regional
Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Regional
Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Regional
Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Regional
Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Regional
Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com