YAHUKIMO, KOMPAS.com- Manajemen Trigana Air Service telah memutuskan untuk membuka pelayanan transportasi udara ke Bandara Dekai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Rabu (5/4/2023).
Menanggapi dibukanya kembali rute penerbangan Trigana Air ke Dekai, Kabupaten Yahukimo, Bupati Yahukimo Didimus Yahuli meminta agar tidak ada lagi penembakan terhadap pesawat sipil yang melayani masyarakat di Kabupaten Yahukimo.
“Saya sudah sampaikan ini ulang-ulang juga bahwa dilarang keras dan ini pertama dan terakhir terjadinya penembakan pesawat oleh siapapun,” katanya saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan selulernya, Jumat (7/4/2023).
Baca juga: Hogio, Distrik Terpencil di Yahukimo yang Kini Mendapat Akses Listrik dan Air Bersih
Sampai saat ini belum dipastikan secara hukum siapa yang melakukan penembakan terhadap Pesawat Trigana Air (jenis Boeing) saat landing di Bandar Udara Nop Goliath Dekai, Kabupaten Yahukimo.
Namun, kata Didimus, penembakan terhadap pesawat sipil yang melayani penerbangan selama ini di Kabupaten Yahukimo merupakan salah satu perbuatan keji dan jahat serta merusak sendi-sendi kehidupan ekonomi masyarakat.
“Jadi tidak boleh ada lagi penembakan terhadap pesawat,” ujarnya.
Baca juga: Bandara Nop Goliat Dekai Kembali Beroperasi, Kapolres Yahukimo: Kami Siagakan Personel
Menurut Didimus, pihaknya bersyukur dan berterima kasih lantaran Manajemen Trigana Air sudah membuka kembali penerbangan ke Dekai. Hal ini akan dapat membantu pelayanan kepada masyarakat di Kabupaten Yahukimo.
“Kita beryukur karena Trigana sudah terbang ke Dekai. Kita berharap Wings juga ada kemungkinan untuk masuk (kembali terbang) ke Dekai, Kabupaten Yahukimo pada tanggal 10 April 2023,” tuturnya.
Orang nomor satu di Kabupaten Yahukimo ini meminta kepada pihak keamanan, dalam hal ini pihak kepolisian untuk melakukan investigasi dalam mengungkap para pelaku yang terlibat dalam kasus penembakan pesawat dan pembakaran sekolah di Kabupaten Yahukimo.
“Diharapkan polisi bisa melakukan investigasi dengan semua penembakan-penembakan ini,” ucap Didimus.
Baca juga: Tak Ada Penerbangan, Harga Tiket Dekai, Yahukimo-Jayapura Rp 2,5 Juta Per Orang, Warga Mengeluh
Kata Didimus, secara politis memang sudah ada informasi mengenai kelompok yang diduga melakukan penembakan terhadap pesawat dan pembakaran sekolah di Yahukimo.
Namun, secara hukum harus dibuktikan dengan melakukan investigasi dan dapat menyakinkan semua pihak, terkait dengan para pelaku yang diduga melakukan penembakan dan pembakaran sekolah di Yahukimo.
“Secara hukum harus menyakinkan kita bahwa yang melakukan penembakan pelakunya siapa? Dengan alat-alat pendukung misalnya proyektil peluru di Pesawat Trigana dan beberapa orang yang ditembak ini proyektilnya ada di mana? Ini yang harus ketahui,” ungkapnya.
Didimus mengatakan, kepastian hukum merupakan hal yang penting, sehingga para pelaku yang melakukan tindak kejahatan atau kriminal bisa dihukum dengan sah dan menyakinkan sesuai dengan perbuatan yang dilakukannya tersebut.