Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum Kepsek di Nunukan Diperiksa karena Diduga Selewengkan Dana BOS, Ditemukan Kerugian Negara Rp 166 Juta

Kompas.com - 08/03/2023, 13:51 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Auditor pada Kantor Inspektorat Nunukan, Kalimantan Utara, menemukan indikasi kerugian negara akibat dugaan penyelewengan anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) oleh SRW, oknum Kepala Sekolah SDN 10 Kecamatan Sembakung.

"Anggaran BOS yang diduga diselewengkan sejak 2018 sampai 2022, sekitar Rp 166.966.000, dari total dana BOS sebesar Rp 438.494.000," ujar Inspektur Pembantu Investigasi dan Pengaduan Masyarakat Inspektorat Nunukan, Muhammad Rifa'i, Rabu (8/3/2023).

SRW kerap mengelola anggaran BOS sendiri, sehingga ia bisa memanipulasi angka pengeluaran, dan bebas membuat laporan fiktif penggunaan dana BOS tersebut.

Baca juga: Viral Oknum Kepsek di Semarang Diduga Melakukan Perbuatan Asusila di Sekolah

Tak jarang, SRW mengurangi gaji tenaga honorer, sehingga terjadi keterlambatan dan beberapa honorer tidak menerima pembayaran.

"Jadi hampir setiap tahun, terjadi penyelewengan semua jenis BOS tersebut, sedikit demi sedikit. Karena ia sendiri yang mengelola keuangan itu, maka ia bisa mengatur bagaimana membuat laporan pengeluaran BOSDA, BOSREG maupun BOS Afirmasi, agar sesuai dengan uang yang digunakan," imbuhnya.

Rifai mengatakan, uang yang ditilap SRW, digunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan keluarga.

Sejauh ini, Inspektorat Nunukan, sudah mengeluarkan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM).

SRW diberi batas waktu sampai 60 hari kedepan untuk melakukan pengembalian kerugian Negara.

"Per 7 Maret 2023, kita keluarkan SKTJM yang ditandatangani SRW. Kita beri 60 hari untuk pengembalian uang BOS yang disalahgunakan. Jika rentang waktu tersebut belum ada pengembalian, kita akan meminta barang jaminan seharga nilai kerugian negara," imbuh Rifa’i.

Baca juga: Kepsek di Banyuwangi yang Cabuli Muridnya Sering Dapat Kiriman Video Porno dari Teman

Rifa’i menegaskan, kewenangan Inspektorat hanyalah sebatas menjamin pengembalian kerugian negara. Tidak mengarah pada sanksi pidana.

"Adapun ketika nanti kasus ini menjadi perhatian polisi, itu menjadi ranah polisi. Inspektorat sebatas memastikan pengembalian kerugian keuangan negaranya," tegasnya.

Kasus dugaan penyelewengan dana BOS ini, merupakan imbas dari laporan 7 orang guru SDN 10 Sembakung, yang mengalami tindakan bullying akibat arogansi oknum Kepsek SRW, ke Dinas Pendidikan Nunukan, Kalimantan Utara.

Baca juga: Aksi Pencabulan Kepsek di Ruang UKS, 2 Siswi SMP Disuruh Buka Baju, Bermula Ingin Mengadu Dilecehkan Teman

Disebutkan dalam laporan, SRW bahkan sesuka hati memperlakukan guru honorer. Ia dengan semena-mena, memberhentikan guru honorer, jika merasa tidak cocok.

SRW juga sudah dua kali mengeluarkan Surat Peringatan (SP) tanpa prosedur yang benar.

Para Dewan Guru, sangat menyesalkan kelakuan SRW. Terlebih, sejak sekitar lima tahun menjabat, SRW tidak pernah transparan dalam pengelolaan dana keuangan, baik BOSREG, BOSDA dan BOS Afirmasi 2020.

Para guru di SDN 10 Sembakung, mengaku sudah tidak nyaman dan merasa berada dalam tekanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com