Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Banjir, 20 Keluarga Perumahan Dinar Indah Semarang Terpaksa Kontrak Rumah dan Sewa Kos

Kompas.com - 28/02/2023, 22:32 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak 20 kepala keluarga (KK) Perumahan Dinar Indah, Meteseh, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) terpaksa meninggalkan rumahnya karena tempat tinggalnya itu masih jadi langganan banjir.

Ketua RT 006 Kelurahan Meteseh, Patris Olla mengatakan, warga Perumahan Dinar Indah Semarang terpaksa mengungsi karena banjir beberapa waktu yang lalu.

"Jumlahnya ada 20 KK yang kos, kontrak dan numpang rumah saudara," jelasnya kepada Kompas.com, Selasa (28/2/2023).

Dia menjelaskan, warga Perumahan Dinar Indah Semarang mulai banyak meninggalkan rumahnya setelah tempat tinggal warga terendam banjir pada Sabtu (18/2/2023) lalu.

"Termasuk saya ini terpaksa kontrak rumah," kata Patris.

Baca juga: Pembangunan Tanggul Darurat di Perumahan Dinar Indah Semarang Terkendala Cuaca

Dia meminta agar Pemerintah Kota Semarang segera membantu warga Perumahan Dinar Indah Semarang karena pengembangnya yang kabur.

"Kita butuh bantuan pemerintah agar rumah-rumah itu bisa layak huni," imbuhnya.

Dia menegaskan, warga yang tinggal di Perumahan Dinar Indah Semarang RT 006 membeli unit rumah secara resmi.

"Kami warga perumahan yang membeli rumah yang ditawarkan pengembang dengan akad resmi," jelasnya.

Untuk itu, warga ingin direlokasi ke lahan yang dimiliki oleh pengembang perumahan PT Asri Sejati yang sampai saat ini tidak diketahui keberadaannya.

"Warga ingin rumah yang terdampak direlokasi ke tanah lapang di Blok 2 Perumahan Dinar Indah. Aset milik pengembang ini dinilai cocok dijadikan tempat relokasi," imbuhnya.

Berdasarkan site plan yang didapatkan warga, kawasan Blok 2 Perumahan Dinar Indah masih ada lahan kosong yang bisa dibangun 30 rumah untuk relokasi.

"Luasnya kurang tahu persis. Dinar Indah Blok 2 itu lahan kosong. Kalau dihitung bisa 30 rumah, ini bisa dikatakan mencukupi warga terdampak banjir," ucap Patris.

Warga pun memasang spanduk peringatan yang ditujukan untuk pengembang. Spanduk tersebut bertuliskan "Tanah/bangunan ini dalam pengawasan warga RT 06 RW 26 Blok 7".

"Ini peringatan untuk pengembang yang sudah kabur sejak tujuh tahun yang lalu," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com