MATARAM, KOMPAS.com - Seorang ibu rumah tangga (IRT) berinisial SHY (33) asal Kelurahan Rembiga, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram, ditangkap Satreskrim Polresta Mataram atas kasus dugaan penipuan, Selasa (14/2/2023).
SHY ditangkap karena mengaku sebagai anggota Polri di media sosial. Aksi SHY itu terbongkar, setelah korban berinisial S (33), yang merupakan sepupu pelaku, melapor ke Unit Reskrim Polresta Mataram.
Kasat Reskrim Polresta Mataram Kompol Kadek Adi Budi Astawa mengatakan, pelaku melakukan penipuan dengan membuat akun media sosial palsu yang mengaku sebagai anggota Polresta Mataram.
Untuk memperdaya para korbannya, pelaku mengunggah foto dan video sejumlah kegiatan Polresta Mataram pada akun itu.
Pada profil akun media sosial palsu itu, pelaku juga menulis nama Satuan Polisi Brimob Satya Haprabu Brigade.
"Jadi modus pelaku berpura-pura jadi anggota polisi, pelaku menggunakan profil anggota, kemudian memposting kegiatan Polresta Mataram, termasuk saya, agar korban percaya," kata Kadek ditemui di Polresta Mataram, Kamis (16/2/2023).
Baca juga: Minyakita Langka di Mataram, Pemkot Janjikan Pekan Ini Kembali Tersedia
Pelaku mendekati korban melalui pesan singkat di aplikasi Instagram. Pelaku dan korban sudah menjalin kontak selama dua tahun.
"Pelaku ini membuat akun untuk mendekati korban, dia mengirimkan foto kegiatan, bahkan pelaku sering mengantarkan makanan ke korban agar disebut perhatian. Ini tidak lain untuk memancing korban," kata Kadek.
Setelah merasa dekat dengan korban, pelaku mencoba meminta uang kepada korban. Pelaku membujuk korban dan mengaku sangat membutuhkan uang itu.
"Setelah dirasa korbannya percaya. Nah kemudian pelaku ini minta balik memanfaatkan korban dengan meminta sejumlah uang (utang) untuk menebus sertifikat, ada alasannya untuk berobat," kata Kadek.
Korban yang percaya dengan pelaku lalu memberikan uang tersebut. Total uang yang diberikan korban mencapai belasan juta rupiah.
"Jumlah uang yang dikasih ada Rp 16 juta, ada yang secara ditransfer, dan ada yang tunai melalui titipan orang lain," kata Kadek.