SEMARANG, KOMPAS.com-Demi menjada kondusivitas tahun politik, Polda Jateng mengerahkan virtual police untuk berpatroli menertibkan dunia maya.
Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi mengatakan penerjunan tim di bawah direktorat kriminal khusus (Diretkrimsus) itu sebagai salah satu upaya mengamankan pelaksanaan Pemilu 2024.
“Kita mempunyai virtual police ya, jadi, kita menggunakan patroli siber, memang nanti akan banyak hoaks dan penghinaan yang sifatnya menjurus kepada pelanggaran maupun tindak pidana,” ujarnya di Hotel Patra Semarang, Jumat (10/2/2023).
Baca juga: 7 Anggota LSM BPPI Ditangkap, Kapolda Jateng: Terbukti Lakukan Pemerasan
Hal itu dia sampaikan usai menghadiri acara 'Sosialisasi Sinergitas Tugas Operasional Pelaksanaan Penetapan Pilkada Serentak Tahun 2024'.
“Kalau itu ranahnya tindak pidana pemilu, maka gakkumdu yang memainkan. Tetapi kalau itu ranahnya pidana, kita dari Diretkrimsus tetap akan melakukan penindakan, hoaks yang muncul pada pemilu,” tegasnya.
Pihaknya menjelaskan virtual police bakal menegur netizen atau pengguna internet yang membuat konten yang merugikan orang lain.
“Kecuali kalau hoaks memiliki implikasi kerugian pada masyarakat maupun persatuan dan kesatuan, nah itu akan kita tindak tegas. Tapi kalau hoaks masih diberikan pembinaan maka virtual police akan mengingatkan konten untuk diklarifikasi, dan sebagainya,” terangnya.
Baca juga: Libur Tahun Baru 2023, Kapolda Jateng Imbau Warga Hindari Wisata Air
Di samping itu, menyatakan kesiapan untuk mengawal tahapan pemilu 2024. Kemudian menjamin netralitas anggotanya dalam penyelenggaraan pemilu dan mengutaman NKRI.
“Kita sudah siap, khususnya dari petugas pengamanan, dalam hal ini TNI Polri untuk memberikan rasa aman di seluruh tahapan pemilu,” tandasnya.
Agenda itu sekaligus penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman antara Polda, Komisi Pemilihan Umum, dan Bawaslu, serta Kejaksaan Tinggi di Jawa Tengah.
Lebih lanjut, Ketua KPU Jateng Paulus Widiantoro mengatakan pada 13 Februari Panitia Pendaftaran dan Pemilihan (Pantarlih) akan dilantik dan langsung bertugas di lapangan untuk mencocokkan dan data pemilih (coklid).
“Karena pemilu ke depan akan banyak menggunakan teknologi informasi, dengan bimtek-bimtek untuk penguatan SDM, kita cari SDM yang melek teknologi informasi,” jelas Paulus.
Kemudian mengingat pelaksanaaan pemilu mendatang digelar pada musim penghujan dan adanya sejumlah daerah pelosok yang sulit dijangkau, pihaknya akan membuat peta distribusi dan perencanaan logistik yang matang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.