Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komplotan Pencuri Sapi di Penajam Berhasil Diungkap, Hewan Langsung Dipotong di Tempat

Kompas.com - 07/02/2023, 00:02 WIB
Ahmad Riyadi,
Khairina

Tim Redaksi

PENAJAM, KOMPAS.com – Masyarakat Penajam Paser Utara (PPU) beberapa bulan terakhir diresahkan oleh aksi pencurian hewan ternak yakni sapi.

Bahkan aksi nekat yang dilakukan pelaku itu dengan cara langsung memotong sapi di tempat pencurian dan membelahnya menjadi beberapa bagian.

Mendapat informasi meresahkan tersebut, jajaran Polres PPU langsung bergerak melakukan penyelidikan. Hasilnya, enam pelaku berhasil diamankan jajaran Satreskrim PPU belum lama ini.

Baca juga: Modus Baru, Pencuri Sapi di Langkat Pakai Mobil Avanza

Kapolres PPU AKBP Hendrik Eka Bahalwan mengatakan, tidak butuh waktu lama untuk mengungkap pelaku pencurian yang meresahkan warga tersebut. Namun masih terdapat dua pelaku lainnya yang masih buron.

“Alhamdulillah dalam tempo 2 kali 24 jam kita berhasil mengamankan tiga pelaku utama. Totalnya ada delapan, dua orang kita tetapkan sebagai DPO (daftar pencarian orang,” kata Hendrik dalam jumpa persnya di Mapolres PPU, Senin (6/2/2023).

Hendrik menyebut, enam pelaku termasuk satu orang penadah yang merupakan penjual daging sapi di Pasar Petung. Enam orang tersebut masing masing berinisial J (53), M (53), AM (58), RD (48), JT (38) dan R (55). Otak dari aksi pencurian itu adalah J yang juga tetangga korban.

Baca juga: Kepergok Warga, Pencuri Sapi Nyaris Tewas Babak Belur Dihajar Warga

Dalam proses penyelidikan, aksi pencurian 11 ekor sapi ditemukan di empat lokasi berbeda dan di waktu yang berbeda. Para pelaku melakukan pencurian sejak tanggal 28 Desember 2022. Kemudian aksi berlanjut di tanggal 4 dan 25 Januari 2023.

“Di tanggal 25 Januari itu ada dua TKP. Jadi begitu sudah ditarget siang hari, mereka langsung mendatangi ke TKP, langsung dipotong di tempat, dibelah menjadi 2 bagian. Jeroan dikeluarkan, dibuang kotorannya lalu diangkut dan dijual ke penadah,” terang Kapolres.

Kapolres menjelaskan, kebiasaan warga meninggalkan ternaknya tanpa pengawasan dan jauh dari perkampungan dimanfaatkan dengan baik oleh para pelaku. Aksi memotong hewan curian dilakukan malam hingga dini hari.

Daging hasil curian dijual pelaku dengan harga Rp 130.000 per kilogram. Sementara R yang merupakan penadah menjualnya dengan harga Rp 140.000.

“Mereka bukan sindikat hanya biasa bersama. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp 165 juta,” tuturnya.

Dari pengungkapan kasus tersebut, lima pelaku dijerat dengan pasal 363 ayat 1 soal pencurian ternak dengan pemberatan Pasal 65 KUHP. Sementara untuk satu orang penadah, dikenakan Pasal 480 dengan ancaman 4 tahun.

“Untuk R mendapat ancaman hukuman penjara 4 tahun, dengan pasal pengecualian tapi tetap kita tahan di Rutan Polres,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

3 Atlet Taekwondo Nunukan Raih Medali Emas di Kunming International Open Taekwondo Championship 2024

3 Atlet Taekwondo Nunukan Raih Medali Emas di Kunming International Open Taekwondo Championship 2024

Regional
Langgar Aturan Partai, 3 Caleg PDI-P di Salatiga Ditarik Pencalonannya

Langgar Aturan Partai, 3 Caleg PDI-P di Salatiga Ditarik Pencalonannya

Regional
Dinsos Kota Ambon Urus Identitas Anak yang Ditelantarkan Kakak Angkat

Dinsos Kota Ambon Urus Identitas Anak yang Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Dana Hibah UEA untuk Solo Cair, Gibran Pioritaskan untuk Fasilitas Umum

Dana Hibah UEA untuk Solo Cair, Gibran Pioritaskan untuk Fasilitas Umum

Regional
KPU Banyumas Belum Tetapkan Caleg Terpilih, Ini Penyebabnya

KPU Banyumas Belum Tetapkan Caleg Terpilih, Ini Penyebabnya

Regional
Perdagangan Ilegal Burung Kicau Liar, Pakai Kamuflase Penangkaran?

Perdagangan Ilegal Burung Kicau Liar, Pakai Kamuflase Penangkaran?

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri, Kesal Korban Tak Pernah Masak dan Mertua Ikut Campur

Suami di Karimun Bunuh Istri, Kesal Korban Tak Pernah Masak dan Mertua Ikut Campur

Regional
Propam Polda Aceh Mulai Usut Tewasnya Warga Diduga Dianiaya Oknum Polisi

Propam Polda Aceh Mulai Usut Tewasnya Warga Diduga Dianiaya Oknum Polisi

Regional
Gerindra Kota Semarang Buka Penjaringan Pilkada 2024 Pada Mei-Juni

Gerindra Kota Semarang Buka Penjaringan Pilkada 2024 Pada Mei-Juni

Regional
Ibu di Kupang yang Potong Tangan Anaknya Mengaku Kerasukan

Ibu di Kupang yang Potong Tangan Anaknya Mengaku Kerasukan

Regional
Cinta Tak Direstui Orangtua, Pria di Riau Sebar Video Bugil Pacarnya

Cinta Tak Direstui Orangtua, Pria di Riau Sebar Video Bugil Pacarnya

Regional
Jumlah Sekolah Tak Sebanding dengan Siswa, 3 SMPN akan Dibangun di Semarang

Jumlah Sekolah Tak Sebanding dengan Siswa, 3 SMPN akan Dibangun di Semarang

Regional
Fakta dan Kronologi Suami Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi di Karimun

Fakta dan Kronologi Suami Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi di Karimun

Regional
Oknum Polisi di Flores Timur Diduga Aniaya Awak Kapal

Oknum Polisi di Flores Timur Diduga Aniaya Awak Kapal

Regional
Calon Jemaah Haji Kabupaten Semarang Didominasi Petani

Calon Jemaah Haji Kabupaten Semarang Didominasi Petani

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com