Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gegana Polda Jateng Ledakkan Mortir yang Ditemukan Pekerja Bangunan Saat Buat Pondasi Masjid di Klaten

Kompas.com - 25/01/2023, 16:59 WIB
Labib Zamani,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Detasemen Gegana Sat Brimob Polda Jateng men-disposal atau meledakkan sebuah mortir sisa peninggalan perang di lapangan tembak Kecamatan Trucuk, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (25/1/2023).

Mortir berukuran sekitar 20 sentimeter itu ditemukan pertama kali oleh pekerja proyek pembangunan masjid di Desa Ngawonggo, Kecamatan Ceper, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (24/1/2023).

Kapolsek Ceper AKP Aris Jaka Narimo mengatakan, mortir yang ditemukan dalam kondisi sudah berkarat itu diamankan di sebuah rumah milik warga.

Baca juga: Petani Temukan Mortir Sebesar Lengan Manusia Saat Mencangkul Sawah di Tasikmalaya

Untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan, rumah milik warga yang digunakan untuk mengamankan sementara mortir dijaga aparat kepolisian dan TNI serta dipasangi garis polisi.

"Polsek Ceper ada laporan penemuan satu buah mortir pada hari Selasa pukul 13.00 WIB di Masjid Al Manar Ngawonggo. Waktu itu ada karyawan atau buruh membuat pondasi pelebaran masjid," kata Aris kepada wartawan di Klaten, Jawa Tengah, Rabu.

Aris mengatakan tidak tahu apakah mortir yang ditemukan pekerja proyek pelebaran masjid itu masih aktif atau tidak. Meski kondisinya sudah berkarat karena terpendam di dalam tanah.

"Kalau berbahaya kurang paham. Apakah aktif atau tidak aktif (tidak tahu) karena yang mengerti Tim Gegana," ungkap dia.

Pihaknya kemudian menghubungi Tim Gegana Sat Brimob Polda Jateng. Mortir yang ditemukan pekerja pelebaran masjid itu dibawa ke lapangan tembak Trucuk untuk dimusnahkan.

"Kita dengan petunjuk Pak Kapolres langsung menghubungi Tim Gegana Polda Jateng," ungkap Aris.

Seorang pekerja bangunan masjid, Tri Sulistyo mengatakan, mortir itu ditemukan ketika dirinya sedang menggali tanah untuk pemasangan cakar ayam masjid.

Tri mengungkapkan bahwa mortir tersebut ditemukan siang hari pada kedalaman tanah sekitar satu meter.

"Pertama kena cangkul. Kirain besi biasa. Saya ambil pelan-pelan kok tambah kelihatan ujungnya. Aku takutnya kalau bom. Pelan-pelan saya buka ternyata mortir," kata dia.

Baca juga: Gali Drainase, Pekerja Temukan Mortir Aktif di Asrama TNI di Balikpapan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com